Efek Baik dan Buruk Mengonsumsi Kuaci

25 Januari 2021, 15:45 WIB
Efek Baik dan Buruk Mengonsumsi Kuaci. /PIXABAY/Natthapat Aphichayananthanakul

RINGTIMES BALI - Kuaci atau biji bunga matahari adalah buah dari tanaman bunga matahari. Mengonsumsi kuaci memiliki beberapa manfaat untuk kesehatan. Namun, terdapat juga beberapa kerugian.

Biji bunga matahari yang biasanya dimakan terbungkus dalam cangkang bergaris hitam putih. Sedangkan biji bunga matahari yang diekstrak menjadi minyak memiliki cangkang hitam pekat.

Dilansir Ringtimesbali.com dari laman Healthline, berikut efek baik dan buruk dari mengonsumsi kuaci. Sebelum mengonsumsi kuaci, harus mempertimbangkan keuntungan dan kerugian berikut.

Baca Juga: Gratis Ongkir Rp0 & ShopeePay Deals Rp1 Menanti di Promo Bulanan Shopee SMS!

Efek baik Mengonsumsi Kuaci

Kuaci dapat membantu menurunkan tekanan darah, kolesterol dan gula darah karena kandungan nutrisinya.

Adapun beberapa nutrisi yang terkandung di dalamnya, yaitu vitamin E, magnesium, protein, asam lemak linoleat dan beberapa senyawa tumbuhan lainnya.

Selain itu, kuaci memiliki beberapa manfaat kesehatan lainnya. Berikut ini keuntungan dari mengonsumsi kuaci.

Baca Juga: 7 Manfaat Minum Jus Pepaya dengan Lemon Bagi Kesehatan Tubuh

1. Penyakit jantung

Tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko utama penyakit jantung, yang dapat menyebabkan serangan jantung atau stroke.

Senyawa dalam biji bunga matahari memblokir enzim yang menyebabkan pembuluh darah mengerut. Sehingga dapat membantu pembuluh darah rileks, dan menurunkan tekanan darah.

Selain itu, magnesium dalam biji bunga matahari membantu mengurangi tingkat tekanan darah. Kuaci juga kaya akan asam lemak tak jenuh, terutama asam linoleat.

Baca Juga: 5 Manfaat Semangka untuk Kesehatan Tubuh, Mulai Jantung hingga Kanker

Asam linoleat digunakan tubuh untuk membuat senyawa, salah satunya hormon yang melemaskan pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah. Asam lemak ini juga membantu menurunkan kolesterol.

Dalam penelitian selama 3 minggu, wanita dengan diabetes tipe 2 yang makan 1 ons (30 gram) biji bunga matahari setiap hari sebagai bagian dari diet seimbang, mengalami penurunan tekanan darah sistolik hingga 5%.

Selain itu juga mengalami penurunan 9% dan 12% dalam kolesterol LDL dan trigliserida buruk.

Baca Juga: 8 Manfaat Daun Beluntas untuk Kesehatan dan Cara Mengonsumsinya

2. Diabetes

Efek kuaci pada gula darah dan diabetes tipe 2 telah diuji dalam beberapa penelitian dan terbukti menjanjikan. Namun masih diperlukan banyak penelitian lebih lanjut.

Penelitian menunjukkan bahwa orang yang makan 1 ons (30 gram) biji bunga matahari setiap hari sebagai bagian dari diet, dapat mengurangi gula darah puasa sekitar 10% dalam enam bulan.

Efek penurun gula darah dari biji bunga matahari mungkin sebagian disebabkan oleh kandungan asam klorogenat, yaitu salah satu senyawa tanaman.

Baca Juga: 5 Manfaat Minum Air untuk Kecantikan, Salah Satunya Cegah Jerawat

Penelitian juga menunjukkan bahwa menambahkan biji bunga matahari ke makanan seperti roti, dapat membantu mengurangi efek karbohidrat pada gula darah.

Protein dan lemak yang terkandung dalam bijinya memperlambat laju pengosongan perut. Hal itu memungkinkan pelepasan gula dari karbohidrat secara lebih bertahap.

Efek Buruk Mengonsumsi Kuaci

Di samping memiliki banyak manfaat, kuaci  juga memiliki beberapa potensi buruk. Berikut beberapa  kerugian akibat mengonsumsi biji bunga matahari.

Baca Juga: Dampak Buruk Makanan Cepat Saji bagi Kesehatan Jantung hingga Tulang

1. Kalori dan Natrium

Meski kaya nutrisi, kuaci relatif tinggi kalori. Tetapi hal ini bisa diatasi jika yang dikonsumsi adalah biji bunga matahari yang masih terbalut cangkang.

Makan biji dalam cangkang adalah cara sederhana untuk memperlambat kecepatan makan dan asupan kalori saat mengemil. Hal itu dikarenakan butuh waktu lama untuk membuka dan mengeluarkan setiap biji dari cangkang.

Namun, perlu diingat bahwa cangkang  yang biasanya dihisap sebelum dibuka, sering kali mengandung natrium dalam jumlah besar.

Baca Juga: Simak 6 Dampak Kurang Tidur Bagi Kesehatan, Salah Satunya Obesitas

Dalam 1/4 cangkir biji bunga matahari, bisa mengandung lebih dari 2.500 mg natrium, yang dapat memenuhi 108% kebutuhan natrium harian.

Ketika hendak membeli kuaci, sebaiknya perhatikan informasi nutrisi di dalamnya. Bandingkan kandungan natriumnya dan pilih yang paling kecil. Beberapa merek menjual kuaci yang rendah natrium.

Akan tetapi, kandungan natrium mungkin tidak terlihat jika label hanya memberikan informasi nutrisi untuk bagian yang dapat dimakan (biji dalam cangkang).

Baca Juga: 7 Dampak Berbahaya Akibat Konsumsi Alkohol Berlebihan

2. Kadmium

Alasan lain untuk makan kuaci dalam jumlah sedang adalah kandungan kadmiumnya. Kadmium merupakan logam berat yang dapat membahayakan ginjal jika terpapar dalam jumlah tinggi dalam waktu lama.

Kuaci cenderung mengambil kadmium dari tanah dan menyimpannya di bijinya, sehingga kandungannya agak lebih tinggi daripada kebanyakan makanan lainnya. WHO menyarankan batas mingguan 490 mikrogram kadmium untuk orang dewasa seberat 70 kg.

Ketika makan 255 gram biji bunga matahari per minggu selama satu tahun, perkiraan asupan kadmium rata-rata meningkat dari 65 mcg menjadi 175 mcg per minggu.

Baca Juga: Dampak Covid 19, Sri Mulyani Prediksi Indonesia Alami Resesi

Jumlah tersebut tidak meningkatkan kadar kadmium dalam darah atau merusak ginjal. Namun, sebaiknya makan biji bunga matahari dalam jumlah yang lebih kecil, kira-kira 30 gram per hari.

3. Penyumbatan Feses

Makan kuaci dalam jumlah besar sekaligus terkadang mengakibatkan impaksi feses atau penyumbatan feses. Hal itu bisa terjadi baik pada anak-anak maupun orang dewasa.

Makan kuaci di dalam cangkang dapat meningkatkan kemungkinan impaksi feses, karena mungkin secara tidak sengaja memakan serpihan cangkang, yang tidak dapat dicerna oleh tubuh.

Impaksi bisa menyebabkan susah buang air besar. Selain sembelit akibat impaksi feses, mungkin juga mengalami sakit perut dan mual.

Baca Juga: Efek Buruk Mengonsumsi Jagung secara Berlebihan, Ini Alasannya

4. Alergi

Meskipun alergi terhadap biji bunga matahari relatif jarang terjadi, beberapa kasus telah dilaporkan.

Adapun reaksi dari alergi ini meliputi asma, pembengkakan mulut, gatal pada mulut, demam, ruam kulit, lesi, muntah dan anafilaksis.

Alergi biji bunga matahari lebih sering terjadi pada orang yang terpapar tanaman atau biji bunga matahari secara langsung, seperti petani bunga matahari dan peternak burung.

Baca Juga: Jika Anda Penderita Kolestrol Akut, Pertimbangkan Mengonsumsi Kentang Dengan Cara Berikut

Selain alergi makanan, beberapa orang mengalami alergi terhadap menyentuh biji bunga matahari. Misalnya saat membuat roti ragi dengan biji bunga matahari, yang mengakibatkan reaksi seperti tangan yang gatal dan meradang.

Karena mengonsumsi biji bunga matahari kuaci porsi makan hariannya. Sebaiknya konsumsi dalam takaran yang wajar.

Ukur porsi kuaci untuk menghindari asupan kalori yang berlebihan dan potensi paparan kadmium yang tinggi.

Baca Juga: Tak Hanya Sebabkan Diare, Ternyata Mengonsumsi Kentang Bisa Berisiko Kanker hingga Kematian

Meskipun jarang terjadi, alergi kuaci dan penyumbatan usus dapat terjadi. Sehingga hal ini harus diperhatikan dengan serius.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: Healthline

Tags

Terkini

Terpopuler