Tips Diet Saat Puasa Ramadhan, Cara Sehat Agar Lebaran Badan Tetap Langsing

- 5 April 2022, 11:35 WIB
Ilustrasi Tips Diet Saat Puasa Ramadhan, Cara Sehat Agar Lebaran Badan Tetap Langsing.
Ilustrasi Tips Diet Saat Puasa Ramadhan, Cara Sehat Agar Lebaran Badan Tetap Langsing. /Pexels/Ivan Samkov

RINGTIMES BALI – Saat bulan puasa Ramadhan atau bukan, diet secara garis besar sebenarnya sama saja.

Namun diperlukan penyesuaian saat menjalani diet yang berbarengan dengan ibadah puasa Ramadhan.

Penyesuaian tersebut diperlukan karena pada saat puasa Ramadhan, terdapat beberapa hal yang dapat memengaruhi proses diet.

Berikut hal-hal yang dapat memengaruhi proses diet pada saat puasa Ramadhan: pergeseran jam makan, waktu berolahraga, waktu tidur, dan kebiasaan atau trend-trend khusus.

Baca Juga: Pasar Takjil di Dusun Wanasari Kembali Dibuka Pasca Pandemi, Ratusan Warga Antusias

Terdapat kebiasaan atau trend-trend khusus pada saat puasa Ramadhan yang dapat berpengaruh terhadap proses diet.

Kebiasaan tersebut seperti ngabuburit, berbuka dengan yang manis, buka puasa bersama (bukber), sahur on the road, dan lain sebagainya.

Hal-hal tersebut, perlu disikapi dengan bijaksana supaya ibadah puasa tetap lancar, badan tetap sehat dan bugar, serta lebaran bisa tetap langsing.

Melansir dari kanal YouTube Diet Santuy pada Selasa, 5 April 2022. Berikut tips diet saat puasa Ramadhan, agar saat lebaran badan tetap langsing.

Baca Juga: Ide Takjil Sehat Ini Bisa Jadi Peluang Bisnis 2022, Ada Ngabuburit: Kegiatan Unik dan Tradisi Bulan Ramadhan

Pergeseran jam makan

Jam makan pada saat bulan biasa dengan kebutuhan kalori sebesar 1.800 kalori, dengan rincian sebagai berikut:

(1) Pukul 6.00 - 8.00, sarapan untuk memenuhi 600 kalori.

(2) Pukul 11.00 - 13.00, makan siang untuk memenuhi 600 kalori.

(3) Pukul 18.00 - 20.00, makan malam untuk memenuhi 400 kalori.

(4) Snacking atau nyemil pada malam hari untuk memenuhi 200 kalori.

Baca Juga: 10 Makanan Indonesia Rendah Kalori Cocok untuk Diet Selama Puasa Ramadhan 2022

Maka, pada saat menjalani ibadah puasa Ramadhan, tinggal disesuaikan saja.

Kebutuhan kalori yang sama harus tetap terpenuhi dengan adanya pergesaran jam makan. Rinciannya sebagai berikut:

(1) Pukul 18.00, berbuka puasa dengan takjil atau camilan untuk memenuhi 200 kalori.

(2) Pukul 18.30 - 19.30, makan berat untuk memenuhi 600 kalori.

(3) Pukul 20.00 atau setelah sholat tarawih, makan berat lagi untuk memenuhi 400 kalori.

(4) Pukul 03.30 - 4.00, sahur untuk memenuhi 600 kalori.

Baca Juga: Resep Cemilan Buka Puasa untuk Jualan, Crepes Sehat Rendah Kalori Free Gluten

Pemilihan makanan saat sahur dan buka puasa

Pemilihan makanan saat sahur

Pemilihan makanan saat sahur harus dipertimbangkan dengan bijak.

Setelah makan sahur, yang ingin kita peroleh yakni kenyang tahan lama dan dapat menjalani aktivitas sehari-hari dengan lancar.

Maka sahur harus dengan makanan yang lengkap, bergizi seimbang, serta dengan komposisi bahan makanan yang tinggi protein dan serat lebih banyak.

Baca Juga: Resep Sup Krim Ayam Jagung Menu Sahur yang Creamy dan Menghangatkan Perut

Makanan untuk sahur yang baik yakni makanan pokok, lauk-pauk, dan sayuran sesuai kebutuhan.

Kita harus menghindari makan sahur dengan nasi dan mie instan, karena makanan tersebut mengandung karbohidrat yang dominan.

Selain itu, kandungan gizinya tidak lengkap dan dapat menyebabkan mudah lapar.

Sahur dapat dilengkapi dengan camilan yang juga tinggi protein dan serat, salah satunya yakni snack dengan kandungan kacang atau kedelai dan oatmeal.

Baca Juga: 11 Menu Spesial Kekinian untuk Buka Puasa dan Sahur Ramadhan 2022, Full Resep dan Cara Pembuatan

Saat sahur tidak disarankan mengonsumsi minuman yang berkafein, seperti kopi, teh, minuman berenergi, dan kola.

Hal tersebut dikarenakan, kandungan kafein dalam minuman tersebut mempunyai efek diuretik.

Efek tersebut menyebabkan tubuh menjadi lebih mudah mengeluarkan cairan serta mudah mengalami dehidrasi.

Selain itu, pada saat sahur sebaiknya kita tidak mengonsumsi makanan yang tinggi sodium misalnya fast food, karena sodium dapat menyebabkan kita mudah haus.

Baca Juga: Resep Menu Sahur, Omelet Sayur Sehat, Enak dan Mengenyangkan

Pemilihan makanan saat buka puasa

Pada saat berbuka puasa, kita dapat mengawalinya dengan mengonsumsi takjil yang manis.

Namun, bukan berarti boleh mengonsumsinya dalam jumlah yang berlebihan. Jangan salah kaprah dengan tag line berbukalah dengan yang manis-manis.

Konsumsi takjil yang manis, dengan catatan harus tepat secara sumber, jumlah, dan kandungan gizinya.

Menu takjil yang manis mengandung gula yang diperlukan oleh tubuh untuk menambah energi.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Menu Takjil Spesial untuk Buka Puasa, Sehat, Nikmat, dan Menggiurkan

Namun, terdapat sumber gula dari bahan makanan lainnya, yang lebih alami misalnya yogurt, kurma dan buahan-buahan seperti pisang.

Saat buka puasa kita juga dianjurkan untuk minum air putih dengan jumlah yang cukup, karena kita telah mengalami dehidrasi akibat menahan dahaga selama belasan jam.

Setelah minum air putih, kita bisa mulai makan makanan lengkap dengan komposisi gizi seimbang dan porsi yang wajar, seperti nasi, lauk-pauk, sayuran, dan buah.

Kuncinya saat berbuka puasa, kita tidak boleh kalap atau makan secara berlebihan.

Baca Juga: Resep Menu Buka Puasa untuk Diet, Katsu Tempe Vegan Low Budget dan Ekonomis

Sisanya, disela-sela waktu berbuka dan sahur, tetap pastikan kebutuhan gizi selalu tercukupi dengan baik.

Caranya, dengan sering minum air putih dan melakukan makan berat lagi atau nyemil untuk mengisi kekurangan slot gizi.

Waktu olahraga saat puasa Ramadhan

Olahraga pada bulan puasa Ramadhan, disarankan dilakukan pada dua waktu yakni sebelum berbuka dan dua jam setelah berbuka.

Alasannya, setelah berolahraga kita bisa langsung minum dan makan, jadi tidak mengalami dehidrasi dan dapat memperoleh zat gizi setelah berolahraga.

Baca Juga: Tips Olahraga saat Puasa Ramadhan 2022, Lakukan Jelang Buka

Olahraga yang dilakukan, disarankan tidak dengan intensitas yang terlalu tinggi.

Pada saat melakukan olahraga, dengan pilihan waktu dua jam setelah berbuka, kuncinya pada pemilihan makanan pada waktu berbuka.

Pilihlah makanan yang mudah dicerna, agar saat melakukan olahraga tidak merasa begah atau sakit pada area perut.

Olahraga diluar waktu yang direkomendasikan sebenarnya kurang ideal. Hal tersebut dikarenakan, olahraga rentan mengakibatkan dehidrasi, lemas, dan pusing.

Baca Juga: 4 Tips Mudah Lakukan Olahraga di Bulan Ramadhan saat Masa Pandemi

Waktu tidur saat puasa Ramadhan

Pada saat menjalani ibadah puasa, waktu tidur harus tetap diperhatikan dengan baik.

Jam tidur harus tetap dijaga, dengan tidur tepat waktu dan menghindari hal-hal yang tidak penting.

Hal-hal yang harus dihindari, seperti menonton drakor dan menonton acara TV sampai waktu sahur tiba alias begadang.

Hal-hal tersebut dapat dikesampingkan terlebih dahulu saat menjalani ibadah puasa, karena dapat berdampak buruk bagi kesehatan.

Baca Juga: Kondisi Akibat Kurang Tidur yang Wajib Diketahui, Bisa Sebabkan Rentan Terhadap Infeksi

Kurang tidur mengakibatkan tubuh menjadi mudah lapar dan dapat berpengaruh terhadap pemilihan makanan, performa sehari-hari, dan imunitas tubuh.

Jadi kita harus berusaha untuk mencukupi kebutuhan tidur.

Setelah sahur dan sholat subuh, sebenarnya kita dapat melanjutkan tidur, dengan catatan apabila waktunya memang memungkinkan.

Namun, tidak disarankan tidur secara terus menerus atau over sleeping.***

Editor: Luphe Assri Ningtyas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah