4 Sayuran Sehat yang Dapat Mengurangi Risiko Penyakit Kronis

23 Januari 2021, 13:00 WIB
4 Sayuran Tersehat yang Dapat Mengurangi Risiko Penyakit Kronis /Pixabay.com/Sponchia

RINGTIMES BALI – Mayoritas sayuran memiliki kalori yang rendah, namun tinggi vitamin, mineral, dan serat. Sehingga sayuran dinilai baik untuk kesetan tubuh.

Beberapa sayuran bukan hanya mengandung banyak nutrisi, tetapi juga mampu melawan peradangan atau pun mengurangi risiko penyakit.

Dilansir Ringtimesbali.com dari laman Healthline, berikut beberapa sayuran sehat yang dapat mengurangi risiko penyakit.

Baca Juga: 10 Manfaat Sayur Kangkung, Salah Satunya Dapat Mengobati Kanker

1. Bayam

Tanaman hijau berdaun ini menempati urutan teratas sebagai salah satu sayuran tersehat, karena kandungan nutrisinya sangat banyak.

Bayam mentah sebanyak 30 gram, menyediakan 56 persen kebutuhan vitamin A harian dan mencukupi seluruh kebutuhan vitamin K harian. Namun kalorinya cukup kecil, yaitu hanya 7 kalori.

Selain itu, bayam juga mengandung banyak antioksidan, yang dapat membantu mengurangi risiko penyakit kronis.

Baca Juga: 8 Buah dan Sayuran yang Dapat Meningkatkan Kesehatan Paru-paru 2021

Salah satu penelitian menemukan bahwa sayuran berdaun hijau tua seperti bayam mengandung beta-karoten dan lutein yang tinggi. Dua senyawa tersebut merupakan jenis antioksidan yang dapat menurunkan risiko kanker.

Penelitian lainnya juga menemukan bahwa konsumsi bayam mungkin bermanfaat bagi kesehatan jantung, karena dapat menurunkan tekanan darah.

2. Brokoli

Brokoli kaya akan glukosinolat dan sulforaphane, suatu senyawa tanaman yang mengandung sulfur.

Baca Juga: 5 Jenis Sayuran Hijau yang Paling Sering Dikonsumsi Masyarakat di Indonesia

Sulforaphane penting untuk tubuh karena telah terbukti memiliki efek perlindungan terhadap kanker.

Dalam sebuah penelitian pada hewan, sulforaphane mampu mengurangi ukuran dan jumlah sel kanker payudara. Selain itu, bisa juga memblokir pertumbuhan tumor pada tikus. Makan brokoli juga dapat membantu mencegah jenis penyakit kronis lainnya.

Penelitian pada hewan lainnya, menemukan bahwa mengonsumsi brokoli dapat melindungi jantung dari stres oksidatif. Secara signifikan, kadar oksidan bisa turun setelah mengonsumsi brokoli.

Baca Juga: 6 Jenis Warna Sayuran Beserta Manfaatnya yang Wajib Anda Ketahui

Selain kemampuannya mencegah penyakit, brokoli pastinya  memiliki nutrisi yang tidak kalah bermanfaat dibandingkan dengan bayam.

Brokoli mentah sebanyak 90 gram, menyediakan 116% kebutuhan vitamin K harian, 135 persen dari kebutuhan vitamin C harian. Selain itu, brokoli juga mengandung folat , mangan, dan kalium dalam jumlah yang cukup.

3. Wortel

Wortel memiliki kandungan vitamin A yang sangat besar. Wortel sebanyak 128 gram, mengandung kira-kira 428 persen vitamin A dari nilai kebutuhan harian yang direkomendasikan.

Baca Juga: Punya Penyakit Diabetes, Pertimbangkan 2 Buah dan Sayuran Berikut Agar tak Semakin Parah

Selain itu, wortel mengandung beta-karoten, yaitu antioksidan yang memberi warna oranye cerah pada wortel. Antioksidan tersebut dapat membantu dalam pencegahan kanker.

Suatu penelitian menunjukkan bahwa makan wortel dapat mengurangi risiko kanker paru-paru pada perokok.

Selain vitamin A, wortel juga memiliki kandungan vitamin C, vitamin K, dan kalium yang tinggi.

Baca Juga: 14 Jenis Sayuran Terbaik yang Harus Dikonsumsi dalam Diet Diabetes 2020

4. Kangkung

Kangkung memiliki banyak nutrisi dan kandungan aktioksidan, yang dipercaya dapat meningkatkan kesehatan.

Kangkung sebanyak 67 gram, mengandung banyak vitamin B, kalium, kalsium, dan tembaga. Selain itu, dapat memenuhi seluruh kebutuhan vitamin A, C dan K harian.

Karena jumlah antioksidannya yang tinggi, kangkung juga bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan jantung.

Baca Juga: 5 Jenis Sayuran Ini Ampuh Atasi Sembelit

Suatu penelitian terhadap pria dengan kolesterol tinggi menunjukkan bahwa minum 150 ml jus kangkung setiap hari selama 12 minggu, memiliki dampak yang baik bagi kesehatan.

Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan kolesterol HDL meningkat 27 persen, kolesterol LDL menurun 10 persen dan aktivitas antioksidan meningkat.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: Healthline

Tags

Terkini

Terpopuler