Hasil Autopsi Jasad Wanita di Tepi Jalan Denpasar-Gilimanuk Diserahkan RSUP Prof Ngoerah ke Polda Bali

- 25 Agustus 2022, 09:10 WIB
Ilustrasi Hasil autopsi jasad wanita yang ditemukan di tepi Jalan Denpasar-Gilimanuk telah diserahkan RSUP Prof Ngoerah ke Polda Bali.
Ilustrasi Hasil autopsi jasad wanita yang ditemukan di tepi Jalan Denpasar-Gilimanuk telah diserahkan RSUP Prof Ngoerah ke Polda Bali. /Foto ilustrasi: Pixabay/Kalhh/

RINGTIMES BALI – Sebelumnya sempat dilaporkan jasad seorang wanita berinisial GMAL yang ditemukan di tepi Jalan Denpasar-Gilimanuk.

Kini tim forensik RSUP Prof Ngoerah telah menyerahkan hasil autopsi jasad wanita 42 tahun yang ditemukan di tepi Jalan Denpasar-Gilimanuk itu ke Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Bali.

Kepala Instalasi Forensik RSUP Prof Ngoerah, Dr. Kunthi Yulianti, menuturkan waktu autopsi jasad wanita yang ditemukan di tepi Jalan Denpasar-Gilimanuk itu berjalan standar yakni dua hingga tiga jam.

Baca Juga: Putri Koster Dorong Peran PAKIS Bali Wujudkan Kemandirian dalam Kelola Sampah di Desa

Tetapi ia mengatakan pihaknya masih memerlukan pemeriksaan lain, sehingga ada beberapa sampel yang harus dperiksa ke Labfor Polda Bali.

Dokter mengatakan bahwa jenazah wanita asal Desa Buduk, Mengwi, Badung itu diautopsi sejak pukul 9.00 Wita, setelah sebelumnya telah dilakukan pemeriksaan luar.

"Kami menerima jenazah kemarin malam, Selasa, 23 Agustus 2022, pukul 20.28 Wita yang kemudian dilakukan pemeriksaan luar dan dilanjutkan autopsi tadi,” ujar Dr. Kunthi Yulianti.

Baca Juga: Bupati Gede Dana Puas dengan Kinerja Layanan AJP dan Jenazah, Optimis Jadi Program Favorit

“Kondisi jenazahnya sendiri memang mulai pembusukan, kita tidak bisa pastikan karena pemeriksaan Labfor menentukan itu luka sebelum kematian atau setelah kematian," tambahnya.

la mengatakan, hasil dari autopsi timnya hari ini telah diserahkan kepada Labfor Polda Bali untuk didalami penyebab kematiannya, kemudian dianalisa antara hasil laboratorium dan temuan autopsi.

Ia menjelaskan bahwa, pemeriksaan Labfor rata-rata selesai dalam tiga hingga empat minggu di Polda.

Baca Juga: Tim SAR Evakuasi WNA Asal Prancis yang Terhantam Ombak di Pantai Kelingking, Nusa Penida

Hasil pemeriksaan membutuhkan waktu yang cukup lama karena perlu laboratorium.

Nantinya Labforlah yang dikatakan akan bertanggungjawab terhadap pemeriksaan.

Dr. Kunthi Yulianti mengatakan pihaknya telah memasukan analisis tentang sebab kematian, dengan tambahan uji patologi dan anatomi.

Pihaknya juga banyak mengambil sampel, baik dari organ dan dari yang pihaknya curigai sesuatu.

Baca Juga: Bupati Suwirta Hadiri Persiapan Ngaben Massal di Nusa Penida dan Banjarangkan, Apresiasi Semangat Masyarakat

Ia juga menjelaskan, umumnya orang Indonesia yang hidup di iklim tropis, saat meninggal maka jenazahnya akan mengalami pembusukan rata-rata 24 jam pasca kematian.

Secara alami tubuhnya akan semakin membusuk seiring waktu, sama halnya dengan tubuh jenazah wanita yang ditemukan di tepi Jalan Denpasar-Gilimanuk tersebut .

Sehingga, Dr. Kunthi Yulianti mengatakan karena jenazah wanita itu sudah mengalami pembusukan, maka artinya sudah lebih dari 24 jam.

Baca Juga: Program Antar Jemput Pasien dan Jenazah di Karangasem Capai 14 Ribu Layanan dalam Setahun

Namun untuk waktu kematiannya bisa dipastikan nanti setelah Penyidik memberikan hasil autopsinya.

Setelah dilakukan autopsi, dokter RSUP Prof Ngoerah itu mengatakan jasad GMAL masih berada di rumah sakit, sembari menunggu keputusan keluarga untuk melanjutkan prosesi keagamaan.

"Saya bilang ke penyidik kalau sudah ambil semua sampel, kalau dari penyidik juga sudah maka sudah bisa diserahkan kepada keluarga jadi tidak harus menunggu hasil autopsi selesai," kata Kepala Instalasi Forensik tersebut.

Baca Juga: Pemkot Denpasar Gencarkan Penataan Pantai Sanur dan Pembangunan Infrastruktur untuk Percantik Wajah Kota

Sebelumnya, diketahui dari Kasatreskrim Polres Jembrana AKP M Reza Pranata, korban merupakan pegawai bank daerah yang ditemukan tewas di pinggir Jalan Denpasar-Gilimanuk, tepatnya di Dusun Sumbersari, Desa Melaya, Jembrana.

Korban pertama kali ditemukan pada Selasa, 23 Agustus 2022 oleh warga bernama Hikmah dan Usman yang sedang melintas, setelah sebelumnya dilaporkan hilang sejak Minggu, 21 Agustus 2022 saat hendak pulang ke rumahnya dari arah Jimbaran, Badung.***

 

Editor: Annisa Fadilla


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah