Periode Januari 2024, Sektor Perbankan di Bali Tumbuh Positif

- 31 Maret 2024, 18:55 WIB
Kepala OJK Provinsi Bali Kristrianti Puji Rahayu. ~
Kepala OJK Provinsi Bali Kristrianti Puji Rahayu. ~ /Ringtimes Bali/Pikiran Rakyat Media Network/dre

RINGTIMES BALI - Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali Kristrianti Puji Rahayu menjelaskan, sektor perbankan di Bali sepanjang Januari 2024 tumbuh positif. Menurutnya hal ini bisa terjadi, karena didukung permodalan yang kuat, kondisi likuiditas stabil, dan profil risiko yang terjaga.

Dia menjelaskan sektor perbankan wilayah Bali posisi Januari 2024 telah menunjukkan penyaluran kredit maupun penghimpunan DPK (Dana Pihak Ketiga) yang mengalami pertumbuhan semakin membaik dari periode sebelumnya.

"Ini disebabkan karena Penyaluran kredit mencapai Rp104,91 triliun atau tumbuh 6,75 persen yoy lebih tinggi dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 3,40 persen yoy (Desember 2023: 6,10 persen yoy)," tutur Puji dalam keterangannya Sabtu (30/3/2024).

Lebih lanjut dia menyampaikan, terkait penyaluran kredit Bank Umum di Bali sebesar Rp92,01 triliun atau tumbuh 7,00 persen yoy, lebih tinggi dibandingkan posisi Januari 2023 yang sebesar 3,45 persen yoy.

Sementara itu, penyaluran kredit BPR posisi Januari 2024 mencapai Rp12,90 triliun atau tumbuh 5,01 persen yoy, juga lebih tinggi dibandingkan posisi Januari 2023 yang sebesar 3,10 persen yoy.

"Berdasarkan jenis penggunaannya, pertumbuhan kredit yoy didorong oleh peningkatan nominal kredit Investasi yang bertambah sebesar Rp4,31 triliun atau tumbuh 16,74 persen yoy (Januari 2023: 7,82 persen yoy). Tingginya pertumbuhan kredit investasi ini menggambarkan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap kondisi ekonomi di Bali," jelas Puji.

Berdasarkan sektornya, penyaluran kredit didominasi oleh sektor Bukan Lapangan Usaha (konsumtif) sebesar 34,36 persen dan Sektor Perdagangan Besar dan Eceran sebesar 29,93 persen. Pertumbuhan kredit disumbangkan oleh peningkatan nominal penyaluran di Sektor Perdagangan Besar dan Eceran yang bertambah sebesar Rp1,99 triliun (tumbuh 6,75 persen yoy) serta Sektor Penerima Kredit Bukan Lapangan Usaha sebesar Rp1,44 triliun (tumbuh 4,17 persen yoy). Berdasarkan kategori debitur, sebesar 52,92 persen kredit di Bali disalurkan kepada UMKM dengan pertumbuhan sebesar 8,88 persen yoy (Januari 2023: 4,83 persen yoy).

Baca Juga: OJK Bali Klaim Investor Pasar Modal Meningkat

Penghimpunan DPK mencapai Rp171,10 triliun atau tumbuh double digit yaitu 20,74 persen yoy tumbuh sedikit melandai dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar 21,83 persen yoy. Namun, pertumbuhan DPK posisi Januari 2024 sedikit lebih tinggi dibandingkan posisi sebelumnya yaitu Desember 2023 yang tumbuh sebesar 18,13 persen yoy. Berdasarkan jenisnya, peningkatan DPK dibandingkan Januari 2023 ditopang oleh kenaikan nominal Tabungan sebesar Rp17,12 triliun dan Deposito sebesar Rp7,50 triliun.

Halaman:

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x