IPO dengan Manfaatkan Pasar Modal Bisa Tingkatkan Pengusaha di Bali

24 Februari 2023, 12:41 WIB
IPO memanfaatkan pasar modal sangat terbuka bagi para pengusaha-pengusaha di Bali. /ANTARA/Ni Luh Rhismawati

RINGTIMES BALI - Peluang untuk naik kelas atau Initial Public Offering (IPO) dengan memanfaatkan pasar modal sangat terbuka bagi para pengusaha-pengusaha di Bali, hal ini disampaikan oleh I Gede Nyoman Yetna selaku Direktur PT Bursa Efek Indonesia (BEI).

Berwawasan luas sangat penting dalam menjalankan bisnis dalam perusahaan untuk bisa Go Public.

Sempit dalam berwawasan akan menghambat kita dalam bisnis, hal ini disampaikan oleh Yetna saat diskusi di UIF Bali Campus, Kura Kura, Denpasar, Bali dengan tema Go Big with Go Public.

Baca Juga: SMK TI Bali Global Badung Sepakati Kerja Sama Program Vokasi dengan Axio

"Jangan berpikir yang kecil itu tak bisa Go Public, yang penting prospektif," kata Yetna, dikutip dari Antara, Jumat, 24 Februari 2023.

Diskusi dalam acara tersebut merupakan usaha untuk berkolaborasi antara Nata Cita Pariwisata Indonesia (NCPI) Bali, Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Bali dan juga BEI, praktisi hukum juga beserta puluhan peserta yang merupakan pelaku bisnis.

Bali sangat dominan sekali dengan pariwisata dan semua usaha sangat potensial disini untuk Go Public, sektor yang menjanjikan menurut Yetna.

Baca Juga: BMKG Rilis Jadwal Fenomena Hari Tanpa Bayangan untuk Wilayah Bali, Pertama di Denpasar

"Semua bidang itu potensial, tinggal melihat sektor kedepan apa yang diminati. Kalau di Indonesia salah satu yang mendorong adalah finalsial, energi yang jelas hampir semua sektor ada keterwakilan. Apalagi di Bali yang berhubungan dengan pariwisata," tuturnya.

Konsekuensinya harus kuat terhadap tantangan dalam management agar menjadi perusahaan yang kuat dan naik kelas, visioner kedepan tidak berhenti di satu titik dan selalu sensitif terhadap perbaikan-perbaikan.

"Memang banyak sekali orang berpikir bahwa untuk IPO itu sulit. Namun, sudah dipaparkan fungsi IPO, bukan hanya untuk menggali dana tapi akan bekerja dengan profesional karena ada pihak-pihak yang mengawasi usaha kita," ujar Yetna.

Baca Juga: Update, Harga Emas Logam Mulia Denpasar, Bali: Hari ini Jumat 24 Februari 2023, 1 Gram Emas Rp1.016.000

Perusahaan-perusahaan keluarga di Bali sangat memungkinkan untuk mengerjakan IPO, karena siapa tahu tidak melanjutkan perusahaannya, hal ini sebagai contoh yang disampaikan Yetna, agar nantinya diawasi pihak-pihak lain agar perusahaannya tetap berjalan.

"Ada 33 lainnya tapi belum saya cek, makanya kita ke sini untuk mendorong pengusaha yang ingin naik kelas untuk memanfaatkan pasar modal," tuturnya.

Menurut Yetna, saat ini ada empat perusahaan di Bali yang IPO. Hal ini juga dipaparkan oleh Ida Bagus Budarsa sebagai Founder sekaligus Dirut PT Hatten Bali TBK (Wine) bahwa peluang sangat besar, kalau ingin naik kelas butuh persiapan yang matang.

Baca Juga: Sandiaga Uno Dukung Pencabutan Izin Pariwisata Jual Beli Kepala di Bali

"IPO ini bukan hanya menggali dana, namun penting dari sisi manfaatnya yakni kelanjutan usaha. Apalagi perusahaan keluarga akan dikelola profesional sehingga bisa langgeng, Hatten sendiri memerlukan waktu sekitar enam bulan untuk IPO," tuturnya.

Budarsa memulai bisnis brem Bali atau fermentasi arak beras dengan merk Dewi Sri, yang dirintis di tahun 60 an oleh ayahnya.

Saat ini Hatten Wines produksi wine lokal mampu bersaing dengan wine luar dan sukses melahirkan berbagai varian wine seperti, rose wine, white wine, red wine dan juga sparkling wine.

Baca Juga: Jenazah PMI Korban Gempa Turki Tiba di Klungkung, Bali

"Soal harga saham, kalau perusahaan bagus dan kinerja bagus harganya akan naik, begitubpula sebaliknya kalau tidak dijalankan dengan bagus, ya saham akan turun. Tapi begitu jualannya nanti bagus, harganya akan naik lagi," katanya.

Sangat pentingnya melihat sebuah peluang usaha untuk IPO, termasuk tanggung jawabnya menurut Ketua NCPI Bali Agus Maha Usaha.

"Saya lihat bagaimana visionernya nanti tergantung pariwisata karena di Bali menyangkut tourism atau pariwisata. Misalkan kalau tidak ada tamu, bagaimana mau jual wine," ujarnya.

Setelah IPO, Sukses atau tidak suatu perusahaan kembali lagi tergantung pada sang pengelola usaha itu sendiri.

Baca Juga: Anies Baswedan Bacapres PKS, Kader di Bali Siap Menangkan

"Kuncinya bagaimana menyiapkan itu ke depan harus profesional," katanya.

Supaya bisnis tersebut berkelanjutan dan naik kelas lakukan pendanaan melalui IPO, itu tujuan pendanaan melalui IPO menurut Agus.

Semua diskusi dalam diskusi para pengusaha tersebut sangatlah bermanfaat untuk kelangsungan kemajuan bagi para pengusaha hal ini disampaikan oleh Ni Kadek Winie dari Kaori Group.***

Cek berita Seputar Bali lainnya dari Ringtimes Bali dengan KLIK DI SINI.

Editor: Jero Kadek Wahyu Baratha

Tags

Terkini

Terpopuler