RINGTIMES BALI - Wakil Gubernur Prof. Tjok Oka Sukawati atau akrab disapa Cok Ace mewakili Gubernur Bali menghadiri serangkaian upacara Melaspas Gedong Sineb Pura Dalem Puri Peliatan Ubud pada Kamis, 28 Juli 2022.
Upacara yang dihadiri Wagub Cok Ace yaitu Mecaru Rsi Gana, Melaspas, Mapedagingan Gedong Sineb, Nyepuh Masupati Pralinggan Ida Bhatari di Pura Dalem Puri Desa Peliatan Ubud.
Pamelaspasan Gedong Sineb dilaksanakan setelah pelinggih ini selesai direnovasi akibat rusak terkena sambaran petir pada 20 Maret 2022 lalu.
Baca Juga: Polwan Polda Bali Laksanakan Bakkes dan Baksos Menyambut Hari Jadi Polisi Wanita RI ke-74
Rentetan Upacara Mecaru Rsi Gana, Melaspas, Mapedagingan Gedong Sineb, Nyepuh Masupati Pralinggan Ida Bhatari dipuput Ida Pedanda Griya Peling Baleran dan Ida Pedanda Griya. Upacara
Serangkaian upacara tersebut juga diiringi pementasan Tari Topeng, Wayang, Kekriningan, Baris, dan Rejang.
Dalam sambutannya, Wagub Cok Ace didampingi Kalaksa BPBD Provinsi Bali I Made Rentin menyampaikan bahwa dirinya hadir dalam kapasitas sebagai pengayah Pura Dalem Puri, bagian dari sameton Puri Ubud dan juga mewakili Gubernur yang berhalangan hadir.
Baca Juga: Meriahkan HKGB ke-70, Bhayangkari Badung Gelar Lomba Mewarnai di Desa Cemagi
Namun demikian, ia menginformasikan jika Gubernur Koster menaruh perhatian yang sangat besar terhadap keberadaan Pura Dalem Puri Peliatan Ubud.
Ia juga menambahkan bahwa Gubernur Koster kagum dengan semangat yang ditunjukan pangempon Pura, sehingga hanya dalam hitungan bulan, renovasi palinggih yang tersambar petir bisa dirampungkan.
“Semangat krama ini sejalan dengan Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang mengandung makna menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya untuk mewujudkan kehidupan krama Bali yang sejahtera dan bahagia, sekala-niskala,” katanya.
Baca Juga: Bhayangkari dan Polwan Polres Badung Gelar Pengobatan Gratis di Desa Cemagi Mengwi
Melanjutkan pesan dari Koster, ia berharap semangat nangun yadnya dapat terus dilanjutkan sebab merupakan warisan leluhur turun temurun.
Konsep yadnya ini terkait erat dengan ajaran Hindu yang meyakini hidup tak lepas dari ‘Rna’ atau hutang.
“Ida Betara sweca, kita juga harus menunjukkan rasa bhakti. Yadnya bukan dihitung berdasarkan kecil besarnya, tapi dari keiklasan kita dalam melaksanakannya,” ucapnya.
Baca Juga: Jelang Pemilu 2024, KPU Buleleng Sosialisasikan Aturan Penetapan Parpol
Pemprov Bali memberikan bantuan sebesar Rp100 juta sebagai wujud dukungan untuk biaya renovasi pelinggih yang tersambar petir.
Menurut Wagub Cok Ace, jumlah tersebut mungkin tidak menutup seluruh biaya yang dikeluarkan. Namun, menurutnya bantuan itu menjadi bukti kehadiran pemerintah di tengah masyarakat.
Disisi lain, sebagai bagian dari keluarga besar Puri Ubud, ia menyampaikan terima kasih atas keguyuban yang ditunjukan oleh krama pengempon sehingga perbaikan dapat dilaksanakan dalam hitungan bulan.
Baca Juga: Polsek Densel Amankan Kegiatan Malam Penganugrahan Dekan Cup ke-10 Universitas Warmadewa
Ia mengatakan, meski sebagian besar krama bergantung dari sektor pariwisata dan terpuruk cukup lama akibat pandemi, namun ia menyampaikan hal itu tidak menurunkan semangat umat untuk berbhakti.
Sementara itu, Tjokorda Gde Putra Sukawati selaku Panglingsir Puri Ubud juga menyampaikan terima kasih atas dukungan berbagai pihak, termasuk Pemprov Bali, Pemkab Gianyar dan wakil rakyat dalam proses renovasi pelinggih.
“Perbaikan pelinggih bisa dilaksanakan cepat karena kebulatan tekad krama pengayah, Prajuru Pura Dalem Puri yang didukung sameton Puri Ubud dan Puri Peliatan,” katanya.
Baca Juga: Bhabinkamtibmas Polsek Singaraja Sambangi Desa Alasangker Edukasi Peternak Sapi Kenali Gejala PMK
Usai Melaspas, selanjutnya pada Soma Wage Tambir 1 Agustus 2022 akan dilaksanakan prosesi melasti.
Untuk puncak karya padudusan alit di pura ini akan dilaksanakan pada Anggara Kliwon Tambir dan nyineb pada Sukra Pon Tambir.***