Anggota DPD RI Harapkan LDII Tabanan Siarkan Dakwah Menyejukan yang Menggali Paham Nusantara  

28 Maret 2022, 15:00 WIB
Anggota DPD Anak Agung Gde Agung (tengah) saat menerima rombongan LDII Tabanan di Puri Ageng Mengwi, Kabupaten Badung, pada Minggu, 27 Maret 2022. /Ni Luh Rhismawati/ANTARA

 

RINGTIMES BALI – Anak Agung Gde Agung selaku anggota DPD RI berharap Lembaga Dakwah Islam Indonesia atau LDII Tabanan dapat menyiarkan dakwah yang menyejukan bagi seluruh umat beragama, tidak hanya untuk umat Muslim.

“Yang menjadi spirit saya adalah pesan Bung Karno. Kalau Hindu jangan jadi orang India, kalau Muslim jangan jadi orang Arab, kalau Kristen jangan jadi orang Yahudi. Jadilah manusia Nusantara,” katanya pada Minggu 27 Maret 2022 dikutip dari laman Antara.

Gde Agung selaku Anggota Komite III DPD tersebut menyatakan hal itu saat menerima kunjungan rombongan DPD LDII Tabanan di kediamannya, yaitu di Puri Ageng Mengwi, Badung, Bali.

Baca Juga: Sidang Transisi Energi di G20 Sepakati Tiga Agenda Penting

Gde Agung yang merupakan Bupati Badung pada tahun 2005-2015 dikenal masyarakat sebagai pemimpin yang diterima oleh semua umat beragama.

Ia menceritakan beberapa tantangan sebelumnya, seperti ketika hari raya Nyepi yang jatuh pada hari Jumat, dimana para umat Muslim harus melaksanakan ibadah sholat Jumat di Masjid, sedangkan umat Catur Brata Penyepian juga harus ditaati oleh seluruh masyarakat Bali.

Ketika itu, Ia menyampaikan bahwa ia mengumpulkan para tokoh Muslim untuk berdiskusi dan unsur PHDI mencari solusi. Akhirnya mendapat kesepakatan bahwa semua bisa berjalan dengan beberapa ketentuan yang saling menghormati.

Baca Juga: Jonatan Christie Ungkap Rahasia Kemenangannya di Final Swiss Open 2022 Lawan Prannoy

Tidak luput juga ketika perayaan Nyepi di hari Minggu, dimana para umat Kristiani harus ibadah di Gereja. Melalui komunikasi yang humanis, Gde Agung bisa menciptakan suasana tentram tanpa saling merugikan.

“Ternyata agama pasti memberi jalan keluar, asalkan kita melepaskan ego sektoral masing-masing,” katanya.

Tidak hanya itu, peristiwa Bom Bali I dan II juga turut melibatkan dirinya untuk mencari solusi bersama Gubernur Bali Dewa Beratha kala itu untuk meminimalisir potensi konflik yang akan terjadi antara umat Hindu dan Muslim.

Baca Juga: Jonatan Christie Berhasil Juarai Swiss Open 2022 Kategori Tunggal Putra

Namun, ketika diwawancarai oleh para wartawan, ia menegaskan bahwa aksi tersebut murni perbuatan terorisme dan tidak ada hubungannya dengan umat Muslim.

Belum lagi ada tokoh Muslim besar di Jakarta yang terhasut informasi palsu atau hoax tentang penggusuran Masjid di Bali. Saat itu ia mengirimkan dua tokoh Muslim Bali untuk meluruskan informasi palsu tersebut ke Jakarta dan berhasil.

Dari peristiwa-peristiwa tersebut, maka Gde Agung berpesan kepada LDII Tabanan agar mampu mencegah paham radikal yang bisa memecah Indonesia.

Baca Juga: Produk Minyak Goreng Dipastikan Aman Saat Ramadhan Tiba

Dirinya ingin agar LDII Tabanan menggali paham-paham Nusantara yang mengandung nilai luhur.

Ketua LDII Tabanan, Maulana Sandijaya, mengaku apa yang disampaikan mantan Bupati Badung tersebut sebagai suplemen dalam menjalankan visi misi organisasinya.

Kebenarannya, LDII Tabanan sudah melaksanakan dakwah menyejukan yang menjunjung tinggi kearifan lokal Bali.

Dalam pertemuan tersebut, ia menyampaikan bahwa LDII Tabanan memiliki program Mareresik, Ngejot, dan Majenukan.

Baca Juga: Harapan Anggota DPD Agar LDII Tabanan Siarkan Dakwah yang Menyejukkan Umat

“Program kami adalah langkah nyata untuk menjaga keharmonisan sesama manusia tanpa memandang suku, ras, agama, dan kepercayaan serta keharmonisan dengan lingkungan,” katanya.

Pihaknya mengatakan akan melakukan arahan sesuai permintaan mantan Bupati Badung tersebut dengan tidak menyampaikan dakwah provokatif atau bertentangan dengan ‘local genius’ masyarakat

Pihaknya juga akan mengundang Gde Agung ketika bulan puasa atau Ramadhan untuk membuktikan bahwa LDII Tabanan bisa merangkul sesama manusia.***

Editor: Shofia Faridatuz Zahra

Tags

Terkini

Terpopuler