Network
RINGTIMES BALI – Jamaruli Manihuruk selaku Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Bali mengaku belum menerima laporan aduan dari warga negara Ukraina yang mengalami kesulitan di aturan keimigrasian di Bali.
Jamaruli Manihuruk mengaku belum menerima laporan dari warga Ukraina mengenai perpanjangan izin tinggal namun tidak ada uang, atau masalah lain yang berkaitan dengan hal keimgrasian.
Jamaruli Manihuruk mengatakan, jumlah kedatangan warga Ukraina ke Bali tidak ada peningkatan yang signifikan. Ia mengaku kedatangan warga Ukraina terbilang normal.
Baca Juga: Lirik Lagu Diri dari Tulus MP3 MP4 Gratis Lengkap dengan Lirik
Rincian jumlah WNA asal Rusia dan Ukraina di Bali adalah WN Rusia dengan Izin Tinggal Kunjungan (ITK) sebanyak 29.756 orang, Izin Tinggal Terbatas (ITAS) sebanyak 2.539 orang, dan Izin Tinggal Tetap (ITAP) sebanyak 47 orang. Jumlah keseluruhan WN Rusia di Bali adalah 32.342 orang.
Sementara itu, WN Ukraina di Bali dengan ITK sebanyak 4.482 orang, ITAS sebanyak 473 orang, dan ITAP sebanyak 11 orang. Jumlah keseluruhan warga Ukraina di Bali adalah 5.955 orang.
“Jumlahnya masih normal-normal saja, ya (pasca perang banyak ke Bali untuk pelarian) tidak ada itu. Pengawasan imigrasi yang kita lakukan melihat data mereka tidak ada penambahan, misalnya orang ukraina langsung datang banyak-banyak ya enggak ada,” ungkapnya seperti dikutip dari bali.antaranews.com pada 28 Maret 2022.
Selain itu, pihaknya juga tidak menerima adanya permintaan bantuan keimigrasian untuk warga Ukraina yang ingin kembali ke negaranya.
Ia menambahkan, sejak penerbangan internasional di buka beberapa waktu lalu, semua proses keberangkatan maupun kedatangan berjalan dengan normal.***
