Pola Hidup Sehat Ala dr Zaidul Akbar dan Fase-Fase Kondisi Tubuh Saat Puasa Ramadhan

4 April 2022, 13:05 WIB
Ilustrasi Pola Hidup Sehat Ala dr Zaidul Akbar dan Fase-fase Kondisi Tubuh Saat Puasa Ramadhan /Pexels/Trang Doan

RINGTIMES BALI – Pendakwah sekaligus praktisi kesehatan, dr Zaidul Akbar memberikan pengetahuan dan wawasannya terkait pola hidup sehat saat menjalani ibadah puasa Ramadhan.

Sebelum memasuki bulan Ramadhan, kita telah banyak mengonsumsi makanan yang tidak sehat. Maka bulan ini, memberi kesempatan pada kita untuk menerapkan pola hidup sehat.

Menurut dr Zaidul Akbar, ibadah puasa Ramadhan dapat dijalani dengan pola hidup sehat, yakni mengatur pola makan guna meningkatkan derajat kesehatan.

"Sebenarnya bulan ini (Ramadhan), selama 30 hari, kita justru dituntut untuk men-detoks seluruh badan kita," ungkap dr Zaidul Akbar, seperti yang dilansir dari kanal YouTube Bisikan.com pada Senin, 4 April 2022.

Baca Juga: Resep Menu Diet Sehat Ala dr Zaidul Akbar untuk Buka Puasa dan Sahur, Bisa Turunkan Berat Badan

"Dengan catatan yakni kita harus mulai berpikir untuk menerapkan healthy lifestyle atau gaya hidup yang sehat," tambahnya.

Dokter Zaidul Akbar mengatakan bahwa pada zaman Nabi Muhammad SAW tidak ada penyakit-penyakit berat, namun kebanyakan hanya ada penyakit yang disebabkan oleh wabah.

Hal tersebut, dikarenakan pada zaman Rasulullah, orang-orang makan makanan yang sederhana, tidak seperti masyarakat zaman sekarang.

Pola makan pada masyarakat telah mengalami pergeseran, seiring dengan perubahan zaman, perkembangan teknologi, modernisasi, dan globalisasi.

Baca Juga: Menu Buka Puasa Sehat dan Praktis Ala dr Zaidul Akbar, Nikmat serta Mengenyangkan

Pada zaman sekarang banyak sekali makanan dan minuman olahan, serta makanan yang praktis yakni makanan dengan proses pembuatan yang cepat atau yang biasa disebut fast food dan junk food.

Istilah junk food muncul karena makanan tersebut tinggi karbohidrat, lemak, dan gula serta rendah protein, serat, dan vitamin.

Maka dr Zaidul Akbar menyarankan untuk berbuka puasa dan sahur dengan menu makanan sehat dan bergizi seimbang, serta alami secara proses mendapatkannya dan mengolahnya.

Dokter Zaidul Akbar juga mengatakan bahwa pada saat berbuka puasa dan sahur, semestinya kita tidak makan secara berlebihan.

Baca Juga: 8 Tips Puasa Bagi Penderita Penyakit GERD Bisa Membuat Sembuh, Salah Satunya Kelola Stres

Kita tidak seharusnya makan makanan sebanyak mungkin karena ingin balas dendam setelah menahan lapar dan dahaga selama belasan jam.

"Tanda orang yang tidak sukses puasa Ramadhan-nya, secara fisik adalah ketika hari pertama ditimbang berat badannya 60 kg, hari terakhir jadi 70 kg, itu enggak bener puasanya," ungkap dr Zaidul Akbar.

"Kita ini kan harusnya restriksi kalori loh, kok justru malah kalorinya digede-gedein," tambahnya.

Dokter Zaidul Akbar juga menjelaskan mengenai fase-fase detoksifikasi racun dan revitalisasi sel yang terjadi pada tubuh, selama satu bulan menjalani ibadah puasa Ramadhan.

Baca Juga: Tips Diet Sehat Puasa Ramadhan, Mudah dan Simple untuk Badan Langsing Saat Lebaran

Detoksifikasi racun dan revitalisasi sel tersebut hanya bisa terjadi saat kita benar-benar menerapkan healthy eating plan.

Healthy eating plan diantaranya adalah tidak makan secara berlebihan, menghindari makanan olahan dan gorengan, minum air putih yang cukup, serta menghindari konsumsi teh dan kopi secara berlebihan.

Selain itu, kita juga harus menghindari over sleeping atau tidur secara terus-menerus selama menjalani ibadah puasa.

Berikut fase-fase detoksifikasi racun dan revitalisasi sel pada saat puasa Ramadhan, seperti yang diungkap oleh dr Zaidul Akbar :

Baca Juga: Tips Diet Aman Saat Puasa Ramadhan, Tidak Ekstrim dan Masih dalam Standar Kesehatan

(1) Fase pertama, tubuh kita mulai mengadakan proses pembersihan. Maka, salah satu tandanya yakni kita mulai mengalami sakit kepala bahkan mual, kemudian merasa sangat kelaparan.

(2) Fase kedua, tubuh kita mulai menyesuaikan dengan kondisi puasa, terutama sistem pencernaan.

Organ-organ pencernaan kita sudah mulai fokus bekerja untuk menghasilkan energi dengan bahan baku makanan yang jumlahnya sedikit.

(3) Fase ketiga, energi tubuh kita sudah mulai naik atau meningkat dan perasaan bahagia sudah mulai muncul.

Baca Juga: Tips Diet untuk Menjaga Berat Badan Ideal Selama Puasa Ramadhan, Nutrisi Terpenuhi dan Badan Tetap Fit

Tubuh kita sudah kehilangan sel-sel yang rusak (sudah diganti dengan sel-sel yang baru).

Pada fase ini, jantung, ginjal, paru-paru, kulit, dan organ-organ lainnya akan mengalami proses detoksifikasi racun.

(4) Fase keempat atau hari terakhir Ramadhan, kondisi tubuh kita sudah mulai menyesuaikan dengan hasil detoksifikasi racun.

Tubuh kita menjadi lebih berenergi daripada sebelumnya. Pada fase ini, kita juga mengalami peningkatan memori dan konsentrasi.

Tubuh akan mencapai fase maksimum, hal ini berdampak pada spiritual brainly yang menjadi lebih besar.***

Editor: Luphe Assri Ningtyas

Tags

Terkini

Terpopuler