Pengaturan Lalu Lintas Jelang Pawai Ogoh-Ogoh di Denpasar Dilakukan Situasional

- 20 Maret 2023, 17:36 WIB
Kanit Kamsel Satlantas Polresta Denpasar, Ketut Karta.
Kanit Kamsel Satlantas Polresta Denpasar, Ketut Karta. /Ringtimes Bali/ I Made Bayu Tjahyaputra

RINGTIMES BALI - Setelah hampir tiga tahun tidak dilaksanakan, pawai ogoh-ogoh kembali digelar di sejumlah wilayah Bali pada tahun 2023. 

Hari Pengerupukan yang jatuh pada 21 Maret 2023 mendatang disambut antusias oleh komunitas pemuda di Bali yang berlomba-lomba membuat ogoh-ogoh.

Terkait gelaran tersebut, Kanit Kamsel Satlantas Polresta Denpasar, Ketut Karta menyampaikan bahwa akan dilakukan pengalihan di sejumlah ruas jalan yang menuju tempat-tempat dilaksanakannya pawai ogoh-ogoh. 

Selain itu, Ketut Karta mengatakan pihaknya juga akan melakukan penutupan sebagian ruas jalan di Denpasar sejak sore hingga malam hari.

Baca Juga: Polda Bali Amankan Oknum Pengepul Pakaian Bekas Impor Ilegal, Kerugian Negara Capai Rp1 Miliar

Dia mengatakan pengaturan lalu lintas akan dilakukan secara situasional, tergantung dengan kepadatan yang terjadi pada Hari Pengerupukan.

"Untuk besok sifatnya situasional, kalau memang terjadi kepadatan lalu lintas harus kami alihkan terutama yang mengarah ke arah Catur Muka, sebenarnya dari Bendesa Adat setempat sudah dilakukan imbauan kalau pengarakan tidak dilakukan ke Catur Muka, tapi yang namanya anak muda biasanya kalau tidak ke Catur Muka seperti ada yang kurang," kata Ketut Karta.

Ia juga menambahkan bahwa pihaknya sudah memberikan imbauan untuk menutup kantor-kantor atau perusahaan lebih awal. 

Menurut Ketut Karta, upaya itu dilakukan guna mencegah terjadinya kemacetan yang disebabkan oleh kendaraan karyawan yang baru pulang kerja.

Baca Juga: Gerakan Desa Menghijaukan Dunia: Kontribusi Indonesia untuk Mitigasi Perubahan Iklim

"Kita juga kasihan kepada karyawan yang bekerja, maka dari itu pihak perusahaan diimbau agar tutup lebih awal agar tidak terjadi penumpukan lalu lintas saat karyawan pulang kerja berbarengan dengan pawai ogoh-ogoh yang dilakukan oleh masyarakat," tuturnya.

Sementara itu, dia mengungkapkan, setidaknya ada 150 personel yang telah disiapkan Satlantas Polresta Denpasar untuk melakukan penjagaan dalam pelaksanaan pawai ogoh-ogoh saat Pengerupukan.

Lebih lanjut, ia meminta masyarakat untuk berperan dalam mengurangi kepadatan lalu lintas saat Hari Pengerupukan, mengingat di sejumlah desa-desa adat terutama yang berada di wilayah Kota Denpasar akan melaksanakan agenda mengarak ogoh-ogoh.

"Untuk yang tidak berkepentingan sebisa mungkin janganlah bepergian apalagi membawa sepeda motor atau mobil, karena tanpa masyarakat juga kami akan kewalahan dalam mengatur lalu lintas dan kondusifitas saat pengerupukan," ucapnya.

Baca Juga: IDI Sebut Penggunaan Obat Tradisional Harus Sesuai Standar BPOM

Terkait dengan penjagaan saat Hari Raya Nyepi yang jatuh bersamaan dengan puasa hari pertama, ia mengimbau masyarakat agar mematuhi peraturan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali.

Masyarakat muslim yang rumahnya jauh dari masjid atau mushola, disarankan sholat tarawih di rumah masing-masing.

Meski demikian, Ketut Karta mengatakan Polresta Denpasar akan selalu senantiasa ikut menjaga ketertiban dan kelancaran upacara keagamaan yang dilakukan masyarakat khususnya di Denpasar.***

Editor: Yunita Amelia Rahma


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x