Maknai Kehidupan Wanita Modern Lewat Ogoh-Ogoh, ST. Asta Desa Eka Cita Banjar Tegal Sari Angkat Cerita Linyok

- 19 Maret 2023, 08:25 WIB
ST. Asta Desa Eka Cita Banjar Taman Sari, Panjer, Denpasar Selatan membuat ogoh-ogoh berdasarkan cerita Linyok.
ST. Asta Desa Eka Cita Banjar Taman Sari, Panjer, Denpasar Selatan membuat ogoh-ogoh berdasarkan cerita Linyok. /RingTimes Bali/I Made Bayu Tjahyaputra

RINGTIMES BALI - Banyak karya dengan berbagai tema dan cerita tercipta dalam pembuatan ogoh-ogoh menyambut perayaan Hari Pengerupukan Nyepi Saka 1945 yang jatuh pada 22 Maret 2023.

Sejumlah banjar, kelompok organisasi masyarakat atau pemuda dan berbagai kalangan berbondong-bondong menciptakan karya seni berbentuk patung yang akan diarak keliling desa satu hari sebelum Hari Raya Nyepi.

Hal itu juga turut diikuti oleh Sekaa Taruna-Taruni (ST.) Asta Desa Eka Cita Banjar Tegal Sari, Panjer, Denpasar Selatan. 

Kelompok dengan jumlah pemuda-pemudi mencapai 80-an itu kompak membuat ogoh-ogoh dengan mengangkat cerita Linyok.

Baca Juga: 12 Ogoh-ogoh Terbaik se-Kota Denpasar Tampil di Kasanga Festival

Bayu Ganeswara selaku konseptor dan arsitek dari pembuatan ogoh-ogoh Linyok tersebut mengatakan bahwa cerita yang diambil diangkat dari kisah berdasarkan Lontar Atma Prasangsa.

Dalam lontar tersebut, dikisahkan konsep surga dan neraka dari kehidupan manusia setelah tiada.

Atman atau roh (jiwa) yang telah meninggal dunia akan menjalani kehidupan selanjutnya di neraka jika pada kehidupan di dunia banyak melakukan dosa.

"Linyok artinya lepas dari tanggung jawab kalau diambil dari kamus Bahasa Bali, jadi ini menceritakan tentang seorang ibu yang tidak mau menyusui anaknya dan lepas dari tanggung jawab. Pada saat sang ibu sudah tiada maka karmanya akan dihukum oleh Sang Bhuta Pretu," kata Bayu kepada tim RingTimes Bali pada Sabtu, 19 Maret 2023 malam.

Halaman:

Editor: Yunita Amelia Rahma


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x