Walikota Jaya Negara Prioritaskan Empat Kebijakan untuk Kemajuan Denpasar

- 28 Februari 2023, 11:23 WIB
Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa didampingi Sekda Kota Denpasar, IB Alit Wiradana saat memimpin Rapat Kordinasi Awal Tahun Pemkot Denpasar  di Ruang Sewaka Mahotama, Graha Sewakadarma Kota Denpasar, Kamis (26/1).
Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa didampingi Sekda Kota Denpasar, IB Alit Wiradana saat memimpin Rapat Kordinasi Awal Tahun Pemkot Denpasar di Ruang Sewaka Mahotama, Graha Sewakadarma Kota Denpasar, Kamis (26/1). /dok. Humas Denpasar

RINGTIMES BALI - Terdapat empat kebijakan yang akan diprioritaskan ke depan, dengan tujuan agar pembangunan bisa terwujud menuju ibu kota Provinsi Bali, maju hal tersebut dikatakan oleh Wali Kota Denpasar, I Ngurah Kaya Negara.

Usai menghadiri malam Apresiasi HUT ke-235 Kota Denpasar, Bali pada Senin malam, ia menyampaikan pandangannya empat kebijakan sebagai permasalahan insidentil.

"Seperti yang kami sampaikan tadi memang permasalah yang insidentil yang harus segera kita kerjakan itu ada empat hal," kata Kaya Negara dikutip dari laman Antara.

Baca Juga: Pemkot Denpasar Gelar Pameran DTIK Festival 2023, Harap Bisa Membuka Sumber Baru Ekonomi Kreatif

Pengelolaan sampah dan penanganan tumpukan-tumpukan sampah disejumlah TPS yang jumlahnya mencapai 600 ton per hari itu adalah sebagai tantangan permasalahan yang pertama di pihaknya.

Ada tiga tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) di Kota Denpasar yaitu TPST Kesiman Kertalangu, TPST Tahura dan TPST Padangsambian Kaja dikatakan Jaya Negara.

"Harapan kami dengan adanya TPST ini permasalahan sampah bisa tertangani," katanya.

Baca Juga: Meta Berikan Dana Awal untuk Platform Penghapus Konten Sensitif Anak di bawah Umur

Pembangunan 12 tempat pengolahan sampah Redeuse Reuse Recycle (TPS3R) sudah dilaksanakan pemerintah kota Denpasar di tahun 2022 untuk pengelolaan sampah ditingkat desa di hulu.

"Kami tetap butuh dukungan masyarakat bagaimana mampu memilah sampah di hulu atau rumah tangga. Kalau inintidak mampu dilakukan maka kita tidak akan bisaa mengatasi permasalah sampah di kota ini," kata Kaya Negara.

Selain permasalah sampah ada permasalahan kedua yaitu kondisi lampu dijalan umum sebagai penerangan untuk masalah ini pihaknya telah bekerja sama dengan badan usaha melalui mekanisme kerja sama Anata pemerintah dan Badan usaha atau KPBU.

Baca Juga: Kanit Reskrim Polsek Densel Raih Penghargaan Setelah Usut Kasus Pembunuhan dengan Kekerasan

"Sekitar 21.580 titik eksisting (lampu yang terpasang) akan kami ganti semua dengan lampu LED," kata Jaya Negara.

Setelah masalah lampu ada ungtaian kabel-kabel listrik dan internet yang semakin semrawut ini sebagai masalah ketiga.

"Ini kabelnya banyak tiangnya numpuk, banyak sekali melintas di kota dan ini masalah kita merusak pemandangan," katanya.

Baca Juga: China Bantah Tudingan Amerika Serikat Atas Teori Kebocoran Asal Usul Covid-19

Kota Semarang telah mampu menangani permasalah ini, dan sudah membenahi kabel-kabel listrik dan internet yang semarawut itu.

"Harusnya kita Denpasar juga bisa, kita akan memulai menurunkan kabel-kabel itu di kawasan Kantor Wali kota dulu, keliling ke Gajah Mada dan Nangka Utara," katanya.

Jika permasalahan tersebut sudah teratasi warga kota Denpasar akan mudah dalam menggelar Yadnya Ngaben (Ritual pembakaran jenazah).

Baca Juga: Abby Choi Model Cantik Asal Hongkong Dibunuh oleh Empat Orang Tidak Dikenal

Setelah permasalah ketiga pasti ada ke empat yaitu permasalah penyediaan air bersih bagi warga kota Denpasar.

Permasalahnya terdapat kebocoran air di sejumlah titik pipa air PDAM hingga melimpah kejalan sehingga membuat tidak nyaman para pengguna jalan.

"Dan kadang-kadang airnya keruh karena belum maksimal pengelolaannya, sehingga pelayanan ke masyarakat jadi terganggu," katanya menjelaskan.

Baca Juga: Gempa 5,6 Skala Richter Kembali Guncang Turki, Satu Orang Tewas

Kaya Negara telah meminta pihak PDAM untuk pengelolaan air bersih , mekanismenya telah dilaksanakan KPBU dalam upaya mengganti pipa-pipa air yang sudah berusia ratusan tahun.

Penggantian pipa-pipa yang sudah berumur tahunan ini perlu dilakukan untuk menghindari rembesan air minum.

"Otomatis nanti pelayanan kepada masyarakat bisa terwujud lebih baik lagi," kata Jaya Negara.

Baca Juga: Harga Bahan Pokok Naik, Minyak Goreng di Pasar Tradisional Gianyar Rp18 Ribu per Liter

Atas program prioritasnya akhirnya Jaya Negara memohon dukungan dari warga kota Denpasar agar dapat berjalan dengan lancar

"Tanpa dukungan seluruh stakeholder serta masyarakat, kegiatan tidak bisa berjalan'" pungkas Wali Kota Denpasar, Jaya Negara.***

 

Cek berita seputar lokal Bali lainnya di Ringtimes Bali dengan KLIK DI SINI.

Editor: Annisa Fadilla


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x