Network
RINGTIMES BALI - Pada minggu terakhir Februari, harga bahan pokok di beberapa pasar tradisional Gianyar, Bali mengalami kenaikan. Minyak goreng yang biasanya Rp12 ribu per liter naik drastis hingga Rp18 ribu per liter.
Selain kenaikan harga minyak goreng, bahan-bahan pokok lainnya turut mengalami kenaikan. Mulai dari beras, cabai merah, dan bawang putih terus mengalami kenaikan harga. Hal ini berdasarkan hasil pantauan pada dua pasar tradisional yakni Pasar Mas Ubud dan juga Pasar umum Gianyar.
“Sekarang minyak goreng itu harganya naik yang awalnya cuma Rp12 ribu sampai Rp13 ribu, sekarang naik drastis jadi Rp18 ribu per liternya,” ucap salah satu pedagang sembako di Pasar Mas Ubud, Gianyar Ketut Siasih, dikutip dari Antara, Senin, 27 Februari 2023.
Baca Juga: Bupati Sedana Arta dan Wabup Diar Pimpin Terobosan Genjot Pembangunan Bangli
Komoditas seperti beras dan mengalami kenaikan harga yang sebelumnya Rp10 ribu-an per kg, sekarang jadi Rp13 ribu per kilogram. Sedangkan bumbu dapur sepert bawang putih, mengalami kenaikan harga dari yang sebelumnya Rp22 ribu per kg menjadi Rp35 ribu per kilonya.
“Untuk beras sekarang naik, dulu sebelum naik itu Rp10 ribuan per kilo sekarang jadi Rp13 ribu,” ungkap Ketut Siasih.
Sementara itu, untuk harga cabai rawit merah di Pasar Mas Ubud pelan-pelan terus mengalami kenaikan, sebelumnya cabai rawit merah dijual dengan harga Rp50 ribu per kg, sekarang sudah dijual dengan harga Rp65 ribu per kilonya.
Baca Juga: Pilkada 2024, KPU Denpasar Rancang Anggaran Rp39 Miliar
Meskipun hampir semua bahan pokok mengalami kenaikan harga, komoditas pangan seperti telur ayam dan bawang merah justru mengalami penurunan harga. Telur ayam dari harga awal Rp60 ribu per tiga puluh biji, turun menjadi Rp46 ribu per tiga puluh biji.
