73 Warga Gununghalu KBB, Keracunan Masal Usai Santap Makanan, Ini Kronologinya

- 13 Februari 2023, 07:49 WIB
Usai santap makanan 73 warga Gununghalu KBB keracunan.
Usai santap makanan 73 warga Gununghalu KBB keracunan. /Ferdiansyah/Ringtimes Bali

RINGTIMES BALI - Dikabarkan sekitar 73 orang warga Gununghalu Bandung Barat (KBB), mengalami keracunan masal usai santap makanan dari acara keagamaan pada Minggu, 12 Februari 2023.

Warga yang keracunan saat ini sudah ditangani gabungan petugas dar BPBD, Puskesmas, Polri, TNI dan pemerintah setempat.

Pasien akibat keracunan makanan tersebut saat ini dalam proses observasi petugas nakes.

Sampel makanan yang diduga penyebab warga keracunan sudah dikirim ke laboratorium untuk dilakukan penelitian lebih lanjut.

Baca Juga: Indonesia Kirim Misi Kemanusiaan ke Salah Satu Provinsi di Turki

Kejadian keracunan masal ini terjadi di kampung Cilanggari RT. 02 RW.11 Desa Cilanggari Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Saat berita ini diturunkan di lokasi kejadian masih dilakukan pendataan terhadap korban, untuk diidentifikasi usia dan jenis kelamin juga seberapa parah korban menderita keracunan.

Sehingga korban mana yang mesti harus dirujuk atau hanya dirawat di puskesmas setempat saja.

Usai santap makanan 73 warga Gununghalu KBB keracunan.
Usai santap makanan 73 warga Gununghalu KBB keracunan. Ferdiansyah/Ringtimes Bali

Tim Ringtimes Bali, mengkonfirmasi kejadian keracunan masal di Gununghalu ini kepada Kapolsek Gununghalu AKP Wasiman dan beliau membenarkan kejadian tersebut.

Baca Juga: Dampak Geologis Gempa Bumi Turki-Suriah Perlahan Jadi Fokus

Namun belum dapat memberikan keterangan yang lebih lanjut tentang hal ini, karena beliau dan jajarannya masih sibuk melakukan pertolongan terhadap warga yang keracunan masal tersebut.

"Mohon maaf, minta waktu, kita masih melakukan identifikasi terhadap korban dan masih melakukan pertolongan terhadap korban," tutur AKP Wasiman kepada Tim Ringtimes Bali.

Dikabarkan juga oleh salah seorang warga di Desa Cilanggari tersebut, berdasarkan momentum kejadian ini, korban sehabis melaksanakan acara Rajaban.

Dan berdasarkan keterangan warga hal ini diduga dari makanan yang dihidangkan dan dikonsumsi saat acara keagamaan itu di Masjid As Saniya, dibenarkan adanya.

Baca Juga: Kepala HAM PBB Desak Gencatan Senjata di Suriah untuk Fasilitasi Bantuan Gempa

Namun menurut keterangan warga hanya saja ada indikasi lain juga yaitu dari air yang mengalir ke sumber air yang tercemar oleh pestisida saat dipakai menyemprot tanaman dikebun.

Hal tersebut masih didalami dan di identifikasi kebenarannya oleh pihak kepolisian setempat.

Hingga saat ini kita masih mendata jumlah warga yang mengalami kondisi serupa," kata Kepala Desa Cilanggari, H Sabana saat dihubungi.

"Kegiatan saat ini melakukan perawatan secepatnya terhadap warga yang dipusatkan di Masjid As Saniyah Desa Cilanggari," tutur Kepala Desa Cilanggari.

Baca Juga: AS Berikan Pengecualian Sanksi Suriah Agar Bantuan Gempa Tidak Terhambat

Hal tersebut agar supaya memudahkan masyarakat dan tenaga medis dari Puskesmas menjalani pengobatan.

"Agar mudah, kita minta tenaga medis dan alat-alatnya di bawa ke lokasi. Ini juga agar tindakan lebih cepat," terangnya menambahkan.

Puluhan warga itu mayoritas harus mendapat penanganan infus untuk mencegah kekurangan cairan.

Pasalnya, intensitas muntah dan diare sangat sering.

"Hampir semua diinfus. Jadi di kita pusatkan di masjid agar cepat tertangani," jelasnya juga.

Baca Juga: Enam Pelaku Klitih di Titik Nol Kilometer Yogyakarta Akhirnya Ditangkap Polisi Setelah Berusaha Kabur

Dugaan sementara, kondisi ini dipicu makanan yang dihidangkan dalam acara keagamaan di Masjid As Saniya, pada Sabtu malam.

Hingga saat ini korban sudah ditangani dan dirujuk ke beberapa Rumah sakit di Kabupaten Bandung Barat.

Semoga hal ini menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi kita semua, untuk lebih hati-hati dan semoga korban secepatnya sembuh kembali.***

 

Editor: Annisa Fadilla


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x