Network
RINGTIMES BALI – Secara umum, seorang pengusaha cenderung meraup keuntungan untuk diri mereka sendiri, tetapi hal tersebut tidak berlaku bagi Inkubator Usaha Lestari (INKURI).
INKURI merupakan sebuah inkubasi bisnis dimana para anak muda dibimbing untuk mewujudkan ide bisnis mereka, tapi ide bisnis tersebut harus bersifat lestari.
Pengertian lestari disini adalah INKURI menginginkan bisnis-bisnis dari anak muda tersebut tidak hanya meraup keuntungan bagi diri mereka, tapi juga meningkatkan ekonomi di masyarakat sekitar.
Baca Juga: Vaksinasi Booster di Bali Capai 78 Persen, Gubernur Koster: Tertinggi di Indonesia
Program INKURI ini diprakarsai oleh sebuah yayasan yang bernama Pratisara Bumi Lestari.
Yayasan Pratisara Bumi Lestari sendiri bertujuan untuk membangun UMKM yang berkelanjutan dan membawa manfaat bagi ekonomi sekitar.
“Program INKURI ini adalah program untuk mengembangkan ide bisnis anak muda dan mewujudkan solusi-solusi dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan di daerah,” kata Saniy Amalia Priscila selaku Ketua Yayasan Pratisara Bumi Lestari saat diwawancarai Tim Ringtimes Bali, Sabtu, 13 Agustus 2022.
Lahirnya program INKURI ini adalah bermula dari keprihatianan akan keadaan bumi yang semakin memburuk.
Baca Juga: Turunkan 79 Personil, Kapolresta Denpasar Lakukan Patroli Gabungan di Wilayah Kuta
“Masalah-masalah global, dari polusi hingga konsumerisme yang berlebihan telah menempatkan bumi di kondisi kritis. Hal itulah yang mendorong kami membuat bisnis yang ramah lingkungan,” katanya.
Alasan dipilihnya Bali sebagai tempat dilaksanakannya INKURI, menurut pendapat Saniy Amalia adalah karena selama pandemi Covid-19, Bali merupakan daerah yang paling terkena dampaknya.
“Selama pandemi Covid-19, lebih dari Rp 100 triliun per tahun pendapatan ekonomi Bali dari pariwisata menghilang,” katanya.
“Selain itu, ada sekitar 105.000 orang kehilangan pekerjaannya,” sambungnya.
Baca Juga: Personil Polsek Denpasar Timur Bersama 100 Peserta Lakukan Kegiatan Bakti Sosial di Pantai Biaung
Hal itulah yang mendorong Yayasan Pratisara Bumi Lestari melaksanakan program INKURI ini di Bali dan diwaktu sama hal tersebut sesuai dengan visi utama dari program tersebut.
Visi utama INKURI adalah untuk melihat wirausaha lestari maju dan berkembang di seluruh Indonesia.
Untuk ikut berpartisipasi di INKURI, tidak perlu mengeluarkan biaya apapun, akan tetapi yang boleh mendaftar hanya diperuntukkan untuk anak muda.
“Kami tidak meminta bayaran saat pendaftaran, tapi yang boleh mendaftar hanya para anak muda sekitar 18 hingga 35 tahun,” kata Saniy Amalia.
Para pendaftar saat mengikuti INKURI harus menjalani tiga fase yaitu fase pertama atau penentuan ide bisnis, fase kedua atau perencanaan ide bisnis, dan fase ketiga atau Pembangunan Bisnis.
Baca Juga: Jelang HUT Kemerdekaan RI ke 77, Wali Kota Denpasar Kukuhkan 78 Paskibraka
Pelatiha pada program INKURI ini berlangsung selama hampir setahun sebelum ide bisnis mereka mendapatkan modal.
Pada acara INKURI yang dilakukan di Park 23 Creative Hub, Kuta, Bali, 13 Agustus 2022, telah menghadirkan 12 usaha lestari.
Pada acara tersebut, 12 usaha lesteri tersebut harus melakukan prestasi di hadapan para juri yang expert di bidang bisnis dan investasi.
Setelah itu, akan diumumkan pemenangnya yang berjumlah enam usaha lestari.
“Setelah mereka melakukan presentasi, para juri akan menentukan 6 usaha yang menjadi pemenang dan mendapatkan modal bisnis,” kata Saniy Amalia.
Sedangkan yang tidak menang, tetap akan terus dilakukan pendampingan dari pihak yayasan.
“Kami tetap akan melakukan pendampingan bagi usaha yang tidak menang, tidak mungkin kita lepas begitu saja,” katanya.
Pada acara tersebut, ada enam usaha lestari yang meraih kemenangan dan sejumlah uang untuk modal usaha, berikut adalah pemenangnya:
1. Pranee (Rp. 30 juta)
2. Bagudaya (Rp. 25 juta)
3. Kopuri (Rp. 20 juta)
Juara Harapan
4. Bendega (Rp. 5 juta)
5. Gumitri (Rp. 5 Juta)
6. Travelearn (Rp. 5 juta).***
