Ia pun memutuskan untuk melakukan dialog dengan tokoh-tokoh lintas agama untuk mencari solusi terbaik.
“Akhirnya, sata kumpulkan tokoh-tokoh muslim, ada juga unsur PHDI untuk mencari solusi. Kita sepakati. Semua bisa berjalan dengan beberapa ketentuan yang saling menghormati,” ungkapnya seperti dikutip bali.antaranews.com 28 Maret 2022.
Baca Juga: Unik, Warga Ubud Persembahkan Rambut untuk Upacara Karya Nebes Ida Ratu Sesuhunan
Sementara itu, Ketua LDII Tabanan, Maulana Sandijaya mengatakan apa yang disampaikan anggota DPD RI itu adalah suplemen dalam menjalankan visi misi organisasinya.
Maulana Sandijaya mengatakan LDII Tabanan telah melakukan dakwah yang menyejukan dan menjunjung tinggi kearifan lokal Bali.
Ia menambahkan LDII Tabanan memiliki program unik seperti LDII Mereresik, Ngejot seta Majenukan. Program ini menurutnya adalah langkah nyata LDII dalam menjaga keharmonisan sesama manusia tanpa memandang suku, ras, agama dan kemercayaan.
Baca Juga: Mengenal Megibung, Tradisi Unik Menyambut Ramadhan di Karangasem Bali
Ia juga mengaku akan terus memberikan pengarahan bagi anggotanya agar tidak menyampaikan dakwah provokatif dan bertentangan dengan local genius masyarakat Bali.***