Bantu Petani Hadapi Gagal Panen, Dinas Pertanian Tabanan Menggalakan Gerdal

21 Februari 2023, 09:10 WIB
Ilustrasi Dinas Pertanian Tabanan menggalakan Gerdal untuk bantu petani yang gagal panen. /Pexels / Pixabay/

RINGTIMES BALI - Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan, Bali, menggalakkan Gerakan Pengendalian (Gerdal) dalam upaya untuk mengendalikan dan mencegah kerusakan tanaman oleh serangga dan hama lainnya, serta mencegah kerugian pada panen petani. 

Dengan menggalakkan Gerdal, Organisme Pengganggu Tumbuhan, Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan, Bali, berupaya membantu para petani dalam mengurangi kerugian yang disebabkan oleh serangan hama dan penyakit pada tanaman.

Hal ini akan membantu meningkatkan produksi pertanian dan memperkuat keamanan pangan di wilayah tersebut. 

Baca Juga: Bupati Klungkung Menuntut Agar Penanganan Anjing Gila Dimasukkan Dalam Peraturan Desa

"Kami menggunakan cara ini untuk membantu petani mengantisipasi dampak cuaca ekstrem hingga hama penyakit yang berpotensi membuat gagalnya panen sejumlah produksi pertanian," ujar Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan I Made Suweta di Tabanan, Bali, Senin. 

Dinas Pertanian Tabanan telah menempatkan penyuluh pertanian di tingkat desa untuk memberikan informasi dan edukasi kepada petani dalam pelaksanaan Gerdal. 

Hal ini dapat membantu petani untuk lebih memahami teknik-teknik budidaya yang lebih efektif dan berkelanjutan, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani di daerah tersebut. 

Baca Juga: Sidang Teddy Minahasa Berlangsung Ricuh, Hakim Beri Teguran Kuasa Hukum Terdakwa

Diharapkan dengan adanya pendampingan dari penyuluh pertanian, petani dapat menerapkan teknik-teknik budidaya yang lebih baik dan meningkatkan hasil panen mereka. 

"Kami sosialisasikan bagaimana cara mengatasi hama dan dampak cuaca buruk yang bisa saja berpotensi menggagalkan panen mereka, kata dia. 

Made menjelaskan, pihaknya tidak hanya menjadikan Gerdal sebagai organisme pengganggu tanaman, tetapi juga membuat asuransi komersial bagi petani jika petani mengalami gagal panen. 

Baca Juga: Rangkul Anak Muda Berpolitik, Partai Gelora Bali Siap Warnai Pulau Dewata

"Namun, sampai hari ini, kami belum mendapatkan laporan jika masalah gagal panen di daerah kami. Jika nanti ada maka petani akan kami berikan Rp6 juta sebagai dana ganti rugi jika mereka mengalami kerugian gagal panen, Rp6 juta itu untuk luas persawahan mencapai 6 hektare," tambah dia. 

Pada periode Januari hingga Februari 2023, Kabupaten Tabanan mengalami kondisi cuaca ekstrem yang mungkin mempengaruhi produksi padi di daerah tersebut. 

Meskipun begitu, la memperkirakan bahwa produksi padi di Kabupaten Tabanan tetap dapat mencapai sekitar 15.000 ton.

Baca Juga: PPK Denpasar Utara Laksanakan Monitoring Coklit, Sasar 8 Desa dan 3 Kelurahan

"Untuk itu, kami berharap angka tersebut tidak meleset agar stok beras di wilayah Kabupaten Tabanan ini dapat tetap aman," ujar Made. 

Terkait kondisi cuaca buruk yang masih terjadi di Pulau Bali, Riki Saputro, Prakiraan Cuaca BMKG Wilayah III Denpasar, mengatakan angin kencang dan gelombang tinggi disebabkan oleh bibit siklon di dekat Pulau Bali. 

Untuk itu, ia mengimbau kepada warga dan wisatawan agar berhati-hati menghadapi potensi angin kencang dan gelombang tinggi, terutama di wilayah Bali Selatan. 

Baca Juga: Bupati Sedana Arta Tegaskan Penerima Dana Hibah Harus Tertib

Hal ini menunjukkan bahwa kondisi cuaca di wilayah tersebut mungkin tidak stabil dan dapat mempengaruhi kegiatan di luar ruangan, terutama yang berhubungan dengan pantai atau laut. 

Disarankan agar warga dan wisatawan selalu memperhatikan perkembangan kondisi cuaca melalui sumber informasi resmi, seperti Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) atau instansi terkait lainnya. 

Jika memang terpaksa melakukan kegiatan di luar ruangan, pastikan untuk mematuhi aturan keselamatan, seperti menghindari daerah yang rawan terkena dampak cuaca buruk dan selalu mengikuti petunjuk evakuasi yang telah ditetapkan. 

Baca Juga: Kadistan Pangan Sebut 350 Ribu Babi di Bali Tidak Terjangkit Virus ASF

"Masyarakat diimbau untuk berhati-hati dalam beraktivitas dan mewaspadai risiko terjadinya pohon tumbang, banjir, dan abrasi pantai, wisatawan juga disarankan untuk tidak berenang selagi cuaca ekstrem masih terjadi," ujar Riki. 

Mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dalam beraktivitas dan mewaspadai risiko terjadinya pohon tumbang, banjir, dan abrasi pantai. Hal ini menunjukkan bahwa cuaca yang ekstrem dapat membawa dampak negatif bagi keamanan dan keselamatan masyarakat. 

Selain itu, wisatawan juga disarankan untuk tidak berenang selagi cuaca ekstrem masih terjadi. Hal ini karena kondisi cuaca yang buruk dapat menyebabkan gelombang laut yang lebih tinggi dan arus yang lebih kuat, yang dapat membahayakan keselamatan wisatawan yang berenang di laut.*** 

Cek berita lokal seputar Bali lainnya di Ringtimes Bali dengan KLIK DI SINI.

 

Editor: Annisa Fadilla

Tags

Terkini

Terpopuler