14 Macam Penyakit Autoimun yang Menyerang Tubuh, Diabetes Tipe 1 hingga Lupus

- 16 Mei 2021, 18:51 WIB
14 penyakit autoimun ini sering menyerang tubuh seseorang.
14 penyakit autoimun ini sering menyerang tubuh seseorang. /Pixabay

RINGTIMES BALI – Penyakit autoimun merupakan kondisi kesehatan ketika sistem kekebalan menyerang sel tubuhnya sendiri.

Sistem kekebalan tubuh yang seharusnya memberikan perlindungan akan salah menganggap sel tubuhnya sebagai benda asing sehingga berbalik menyerang.

Terdapat sekitar 80 lebih jenis penyakit autoimun yang berbeda, namun ada beberapa yang sering dialami dan terjadi pada seseorang.

Baca Juga: 6 Penyakit Berbahaya akibat Konsumsi Gula Berlebihan

Penyakit autoimun ini juga ditandai dengan gejala-gejala awal seperti kelelahan, mati rasa, kesemutan pada tangan dan kaki, demam ringan, dan masih banyak lagi.

Berikut penyakit autoimun yang umum menyerang tubuh seseorang, seperti yang dilansir Ringtimes Bali dari laman Healthline antara lain:

1. Diabetes tipe 1

Salah satu jenis penyakit autoimun yang umum diderita seseorang yaitu penyakit diabetes tipe 1.

Baca Juga: 5 Penyebab Kematian pada Pria Usia 45 Tahun, Waspadai Penyakit Stroke hingga Diabetes

Seperti yang diketahui, pankreas akan menghasilkan hormon insulin untuk membantu mengatur kadar gula darah. 

Bagi orang yang menderita penyakit diabetes mellitus tipe 1, sistem kekebalan justru menyerang dan menghancurkan sel penghasil insulin di pankreas.

Akibatnya, kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah, serta organ seperti jantung, ginjal, mata, dan saraf.

Baca Juga: 8 Gejala Diabetes Tipe 1 pada Anak, Waspadai Sering Merasa Sangat Lapar

2. Rheumatoid Artritis (RA)

Jenis penyakit autoimun lainnya yang sering menyerang pria maupun wanita yaitu Rheumatoid Artritis (RA).

Pada Rheumatoid Artritis (RA), sistem kekebalan akan menyerang bagian tubuh pada persendian.

Serangan tersebut akan menyebabkan timbulnya beberapa gejala seperti kemerahan, rasa hangat, nyeri, dan kaku pada persendian.

Baca Juga: 5 Gejala Diabetes Tipe 2 pada Anak, Salah Satunya Sering Kelelahan

Jenis penyakit autoimun ini juga dapat menyerang seseorang dimulai sejak usia 30 tahunan atau bahkan lebih cepat.

3. Psoriasis

Penyakit autoimun ini dapat menyebabkan sel kulit berkembang biak terlalu cepat sehingga bisa mengakibatkan peradangan.

Sel-sel kulit biasanya tumbuh dan kemudian terkelupas saat tidak lagi dibutuhkan. Namun, pada psoriasis, sel ekstra menumpuk dan membentuk bercak merah yang meradang, biasanya timbul sisik putih keperakan dari plak pada kulit.

Baca Juga: 3 Tanda Tubuh Terserang Penyakit Jantung, Waspadai Kaki Membengkak

Sekitar 30 persen penderita psoriasis juga mengalami pembengkakan, kekakuan, dan nyeri pada persendian.

4. Sklerosis multipel

Penyakit autoimun berupa sklerosis mulitpel ini dapat merusak selubung myelin yaitu lapisan pelindung yang mengelilingi sel saraf, di sistem saraf pusat  (otak).

Kerusakan pada selubung mielin dapat memperlambat kecepatan transmisi pesan antara otak dan sumsum tulang belakang ke dan dari seluruh tubuh.

Baca Juga: 9 Tanda Tubuh Kekurangan Kalsium, Nomor 5 Sering Terjadi

Terjadinya kerusakan ini juga mengakibatkan gejala seperti seperti mati rasa, kelemahan, masalah keseimbangan, hingga kesulitan berjalan. 

5. Penyakit radang usus

Penyakit autoimun selanjutnya yaitu kondisi kesehatan yang dapat menyebabkan peradangan pada lapisan dinding usus.

Penyakit radang usus ini mempengaruhi bagian saluran GI mulai dari mulut hingga anus tergantung bagian peradangan yang terjadi.

Baca Juga: 7 Tanda Tubuh Kekurangan Vitamin, Waspadai Rambut Rontok

Pada penyakit crohn, dapat meradang bagian manapun dari saluran GI, dari mulut hingga anus. Sementara colitis ulseratif  hanya mempengaruhi lapisan usus besar (kolon) dan rektum.

6. Penyakit Addison

Penyakit Addison merupakan penyakit autoimun yang mempengaruhi kelenjar adrenal yaitu kelenjar yang menghasilkan hormon kortisol dan aldosteron serta hormon androgen.

Kekurangan kortisol dapat mempengaruhi cara tubuh menggunakan dan menyimpan karbohidrat dan gula (glukosa).

Baca Juga: 7 Tanda Tubuh Kurang Asupan Air, Salah Satunya Nyeri Sendi

Sementara, bila Kekurangan aldosteron akan menyebabkan kehilangan natrium dan kalium berlebih dalam aliran darah.

7. Penyakit graves

Penyakit graves ini merupakan penyakit autoimun yang menyerang kelenjar tiroid di leher, menyebabkannya memproduksi terlalu banyak hormon.

Hormon tiroid dapat mengontrol penggunaan energi tubuh, yang dikenal sebagai metabolisme. Terlalu banyak hormon tiroid dapat meningkatkan aktivitas tubuh seseorang.

Baca Juga: 7 Tanda Tubuh Kekurangan Zat Besi, Salah Satunya Kencing Berdarah

Kondisi tersebut bisa menyebabkan gejala seperti gugup, detak jantung cepat, intoleransi panas, dan penurunan berat badan.

Salah satu gejala potensial penyakit autoimun ini adalah mata melotot yang disebut dengan exophthalmos.

8. Sindrom Sjögren

Jenis penyakit autoimun ini dapat menyerang kelenjar yang memberi pelumasan pada mata dan mulut.

Baca Juga: 8 Tanda Tubuh Terkena Gula Darah, Waspadai Sering Lapar dan Haus

Gejala khas dari sindrom Sjogren ini yaitu mata kering dan mulut kering, tetapi juga dapat memengaruhi persendian atau kulit.

9. Tiroiditis Hashimoto

Berbeda dengan penyakit graves, penyakit autoimun ini justru menyebabkan produksi hormon tiroid melambat dan kekurangan.

Gejala berupa penambahan berat badan, kepekaan terhadap dingin, kelelahan, rambut rontok, dan pembengkakan tiroid (gondok).

Baca Juga: 4 Tanda Tubuh Terserang Tekanan Darah Tinggi, Salah satunya Sakit Kepala

10. Miastenia gravis

Penyakit autoimun jenis ini dapat mempengaruhi impuls saraf yang membantu otak mengontrol otot. 

Ketika komunikasi dari saraf ke otot terganggu, maka sinyal tidak dapat mengarahkan otot untuk berkontraksi.

Gejala yang paling umum terjadi yaitu kelemahan otot yang semakin memburuk saat beraktivitas dan membaik dengan istirahat.

Baca Juga: Sering Marah-marah Dapat Merusak Paru-paru hingga Memicu Stroke

Seringkali otot yang mengontrol gerakan mata, kelopak mata terbuka, menelan, dan gerakan wajah terlibat.

11. Vaskulitis autoimun

Vaskulitis autoimun terjadi ketika sistem kekebalan menyerang pembuluh darah. Peradangan yang terjadi mempersempit arteri dan vena, sehingga lebih sedikit darah yang mengalir melaluinya.

12. Anemia pernisiosa

Kondisi kesehatan tersebut dapat menyebabkan kekurangan protein yang dibuat oleh sel-sel lapisan lambung.

Baca Juga: 4 Tanda Stroke Menyerang Tubuh Sebelum Usia 45 Tahun, Waspadai Sakit Kepala

Protein tersebut dikenal sebagai faktor intrinsik yang dibutuhkan usus halus untuk menyerap vitamin B12 dari makanan.

Kekurangan vitamin tersebut dapat menyebabkan seseorang mengembangkan anemia dan kemampuan tubuh untuk sintesis DNA yang tepat akan berubah.

13. Penyakit Celiac

Pada penderita penyakit celiac ini kekebalan tubuh akan menyerang bagian saluran pencernaan dan menyebabkan peradangan.

Baca Juga: Gejala Stroke pada Wanita, Salah Satunya Mual Muntah

Orang dengan penyakit celiac ini tidak bisa makan makanan yang mengandung gluten, protein yang ditemukan dalam gandum, gandum hitam, dan produk biji-bijian lainnya.

14. Lupus eritematosus sistemik (SLE)

Seringkali gejala yang sering ditimbulkan yaitu timbulnya ruam pada kulit yang merupakan bentuk sistemik paling umum.

Akan tetapi, penyakit autoimun ini tidak hanya menyebabkan ruam pada kulit namun juga mempengaruhi banyak organ, termasuk persendian, ginjal, otak, dan jantung.

Baca Juga: 4 Kebiasaan Sehat Dapat Turunkan Tekanan Darah Tinggi, Cobalah Jalan Kaki

Gejala umum lainnya yang dapat ditimbulkan penyakit ini selain ruam yaitu nyeri sendi dan kelelahan.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: Healthline


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x