Pangdam Minta Antisipasi Penumpukan Rapid Tes

10 Juli 2020, 09:13 WIB
Ket poto. Pangdam IX Udayana Kurna Dewantara cek pabuhan Gilimanuk /

RINGTIMES BALI - Dimulainya tatanan hidup baru (new normal) diprediksi akan berimbas pada peningkatan pengguna jasa penyebrangan di Selat Bali.

Jika jumlah pengguna jasa melonjak maka kemungkinan akan terjadi penumpukan, di tempat rapid tes, mengingat syarat bagi setiap orang yang keluar masuk Bali wajib membawa hasil rapid tes non reaktif belum dicabut.

Untuk mengecek kesiapan pelabuhan Gilimanuk sebagai penyedia jasa penyebrangan lintas Jawa - Bali, Kamis (9/7) sore dipantau Pangdam IX Udayana, Mayjen TNI Kurnia Dewantara.

Baca Juga: Ingin Tahu Apakah Pasangan Anda Selingkuh, Ini Ciri-Cirinya

Kedatangan Pangdam yang belum sebulan menjabat itu diterima Dandim 1617/Jembrana Letkol Kav. Djefri Marsono Hanok, Bupati Jembrana, I Putu Artha dan Forkominda serta jajaran ASDP.

Dari data yang disampaikan ASDP kalau di masa covid 19 jumlah pengguna jasa penyebrangan menurun lebih dari 50 persen dibanding sebelum wabah corona terjadi.

Saat masih normal sehari rata-rata pengguna jasa penyebrangan sekitar 3000 sampai 4000 orang. Sedangkan saat covid paling banyak hanya 1500 orang.

Setelah new normal kemungkinan jumlah pengguna jasa penyrbrangan akan kebali melonjak seperti sebelum masa covid.

Baca Juga: Bank Indonesia Dukung Pemulihan Ekonomi Bali Melalui Penggunaan Non Tunai

Sedangkan selama rapid tes mandiri diberlakukan sehari rata-rata ada 300 orang yang menjalani raoid tes di tempat pelayanan yang disediakan ASDP bekerjasama dengan Kimia Farma.

"Jika sudah mulai dibuka saat new normal kemungkinan akan terjadi lonjakan pengguna jasa penyebrangan. Jadi yang perlu diantisipasi adalah penumpukan di tempat rapid tes," ujar Pangdam Mayjen TNI Kurnia Dewantara menanggapi penjelasan dari ASDP itu.

Daya tampung tempat rapid tes dan petugas kesehatan juga harus diperhatikan, sehingga jika terjadi lonjakan pengguna jasa penyebrangan, pelayanan bisa cepat dan maksimal.

Mereka yang mengantre rapid tes juga harus tetap merapkan protokol kesehatan seperti menjaga jatak dan menggunakan masker.

Baca Juga: Geliatkan Aktivitas Pariwisata, Pantai Legian Kembali Dibuka

"Jika pengguna jasa mau rapid tes mandiri di Puskesmas atau di tempat pelayanan di daerahnya sebelum menyebrang akan lebih bagus, namun kemungkinan akan banyak yang rapid tes di pelabuhan. Inilah yang harus diantisipasi," ungkapnya.

Pangdan juga meminta Kodim dan jajaran TNI di Jembrana untuk terus membangu gugus tugas dan ASDP terutama untuk memgatur dan menjaga tempat-tempat pelayanan rapid tes.

"Ini masalah baru. Kalau dulu penumpukan terjadi di loket tiket, sekarang akan terjadi di tempat rapid tes." Bantu yang dilapangan terutama di tempat rapid tes. Pelabuhan sebagai pintu gerbang harus aman," tegasnya.

Baca Juga: New Normal, Hotel dan Pariwisata di Jembrana Mulai Buka, Kafe dan Karaoke Dilarang

Evaluasi juga Jarus sering dilakukan untuk mengetahui apa saja yang masih menjadi masalah dan dicarikan solusi.

"Aalisa data, apa masalah dan kerwawanan yabg terjadi dan carikan solusi bersama. Semua harus kompak tidak ada yang jalan sendiri -sendiri," pungkasnya.

Editor: I Dewa Putu Darmada

Tags

Terkini

Terpopuler