Anggota DPD RI Ajak Pengusaha Milenial Bali Utamakan Kolaborasi

- 26 Februari 2023, 10:52 WIB
Ilustrasi anggota DPD RI ajak pengusaha Milenial Bali utamakan kolaborasi
Ilustrasi anggota DPD RI ajak pengusaha Milenial Bali utamakan kolaborasi /Pexels/Cytonn Photography/

RINGTIMES BALI - Kalangan pelaku wirausaha Bali jangan alergi terhadap perubahan supaya tetap bisa eksis di tengah disrupsi dan agar bisa lebih mengedepankan kolaborasi hal tersebut adalah ajakan dari Made Mangku Pastika selaku Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPD) RI.

Made Mangku Pastika, memberi pesan bahwa jangan terlalu cepat merasa berpuas diri, di era jaman globalisasi ini perubahan dihitung perdetik, bukan per jam atau perhari lagi, teknologi berpengaruh terhadap percepatan perubahan jaman.

Dalam agenda resesnya yang bertajuk Pengembangan Jiwa Entrepreneurship Pemuda di Era Disrupsi, Pastika, menyampaikan sebuah pesannya saat berada di Denpasar, Bali.

Baca Juga: Terupdate Harga Emas Logam Mulia Dasar, NPWP dan Non NPWP Denpasar, Bali: Hari ini Minggu 26 Februari 2023

"Kelemahan masyarakat Bali sering kali merasa cepat berpuas diri, padahal perubahan cepat sekali dan pasar cepat berpindah," kata Pastika dikutip dari Antara News. 

Dua sosok pengusaha muda Bali, I Ketut Sae Tanju, SE, MM dan Dr Gede Suardana, menjadi Nara sumber di kegiatan reses yang bertempat di Terali Resto Pojok Sudirman, Denpasar, serta dihadiri juga oleh puluhan peserta pengusaha milenial.

Sebagai contoh yang di ambil oleh Pastika, sosok tokoh Sandiaga Uno dan Nadiem Makarim, betapa begitu suksesnya mereka menjalankan bisnisnya.

Mereka mampu menjadi Dirigen yang baik atas orkestrasi dan kolaborasi yang telah dibangun dengan memadukan berbagai kekuatan yang ada sebagai pegangan dalam berwirausaha.

Baca Juga: Bersama Partai Demokrat, Adik AWK Tarung ke DPRD Bali

"SDM Bali harus jadi otaknya dan mengikuti nilai-nilai universal yang berkembang di dunia serta tidak hanya mau menang sendiri," ujar Pastika. 

Masih banyak para pengusaha Bali yang belum bisa sukses untuk memasarkan produknya walau dengan produk yang hebat, karena masih lemahnya kemampuan untuk memasarkan, hal tersebut pandangan dari mantan Gubernur Bali periode 2098-2018 lalu.

"Yang bisa kaya itu adalah mereka yang mengerti narasi dan jago marketing. Sedangkan orang Bali justru saya lihat seringkali mereka tidak bisa menjaga pelanggannya dengan baik. Produk yang dijual makin mahal, namun kualitasnya malah berkurang," ucap Pastika.

Di tengah masih minimnya jumlah wirausaha muda di Indonesia, Pastika, mengapresiasi para wirausaha dan para entrepreneur muda harus tetap selalu bertumbuhan, walaupun dari total penduduk hanya sekitar dua persen saja.

Baca Juga: Sekretaris Jadi Tersangka, KPU Badung Rekomendasi Pelaksana Tugas

Pengusaha muda Bali Dr Gede Suardana yang merintis usaha Apple Mart di Kabupaten Buleleng sejak 2012 itu, tidak memungkiri bahwa pengusaha Bali hanya bisa bertahan saja, masih sedikit yang usahanya bisa tumbuh melesat.

"Pandemi telah memberikan pembelajaran bagi kita, yang bertahan hidup bukan soal siapa yang besar dan berkuasa, tetapi justru siapa yang relevan," ucap mantan Ketua KPU Kabupaten Buleleng ini.

Selain membangun 'corporate branding' Suardana sebagai calon DPD RI Bali juga mengedepankan pentingnya membangun 'corporate branding' untuk pengembangan usaha.

Marketing branding juga dipandang dirinya suatu kelemahan UMKM Bali, masih fokus pada produknya saja belum sampai pada perilaku konsumen dan membangun identitasnya.

Baca Juga: Sunada Minta Masyarakat Bali Tak Perlu Khawatir Masalah Stok Beras

"Pandemi Covid-19 setidaknya telah menyebabkan hantaman tiga disrupsi yakni disrupsi digital, disrupsi milenial dan disrupsi pandemi. Cara berbelanja dan bertransaksi masyarakat pun berubah dengan cepat akibat pandemi," katanya.

Kita harus mengejar pasar di era disrupsi ini, jangan nunggu pasar akan tertinggal kata narasumber I Ketut Sae Tanju, SE, MM., yang memiliki usaha kuliner berbendara Terali Resto juga kuliner di Kabupaten lainnya di Bali.

"Zaman disrupsi kita harus bergerak cepat, kreatif dan inovatif. Untuk berwirausaha jangan takut dulu karena tidak punya modal karena ini bisa disiasati melalui kolaborasi antara yang memiliki ide dan modal," Ucap Sae Tanju.

Baca Juga: Sebuah Gudang Hangus Dilahap Si Jago Merah di Desa Kaliasem Buleleng

Salah satu aktivis muda Hindu ini Sae Tanju berbekal ide dan tekad yang kuat dalam waktu dekat berencana melebarkan sayapnya untuk membuka usaha di salah satu mal besar di kota, Denpasar, Bali.

"Bali harus memajukan SDM-nya agar kuat. Masyarakat Bali tidak boleh hanya menjadi penonton. Saya bertekad harus kaya raya agar nantinya bisa membangun SMA khusus bagi warga miskin SMA Bali Mandara seperti yang dirintis Bapak Made Mangku Pastika," pungkasnya.***

Cek berita lainnya dari Ringtimes Bali dengan KLIK DI SINI.

Editor: Annisa Fadilla


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah