Tanamkan Nilai Anti Korupsi Secara Inovatif, Pemkot Denpasar Apresiasi Lomba Yel-yel dan LKTI Kejari Denpasar

- 9 Desember 2022, 16:04 WIB
Tanamkan nilai anti korupsi secara inovatif, Pemkot Denpasar Apresiasi Lomba Yel-yel dan LKTI Kejari Denpasar.
Tanamkan nilai anti korupsi secara inovatif, Pemkot Denpasar Apresiasi Lomba Yel-yel dan LKTI Kejari Denpasar. /Ni Made Ari Rismaya Dewi/Ringtimes Bali

RINGTIMES BALI - Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar berikan apresiasi terhadap gelaran lomba yel-yel dan Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Denpasar pada Jumat, 9 Desember 2022.

Perlombaan tersebut merupakan rangkaian dari peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) yang sudah dirangkaikan sejak tanggal 24 Oktober 2022.

Lomba yel-yel tingkat SMA/SMK se-derajat di Kota Denpasar diikuti sebanyak 36 sekolah yang dimenangkan oleh SMA Negeri 9 Denpasar.

Sementara lomba LKTI tingkat SMA/SMK se-derajat dijuarai oleh SMA Negeri 3 Denpasar dan juara pertama LKTI tingkat perguruan tinggi diraih oleh Universias Udayana.

Baca Juga: Tiara Vegetarian Denpasar, Tawarkan Burger Vegetarian Mulai Harga Rp25 Ribu

“Lomba ini sangat kreatif guna menggugah kesadaran dan motivasi generasi muda dalam mengimplementasikan nilai-nilai anti korupsi, baik untuk dirinya sendiri maupun lingkungannya,” ujar Sekretaris Daerah Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana dalam sambutannya.

Menurutnya, hal ini sejalan dengan pendidikan anti korupsi guna memberikan pemahaman dan pencegahan terjadinya perbuatan korupsi melalui pendidikan formal hingga informal.

Pendidikan anti korupsi ini tidak berhenti pada pengenalan nilai-nilai anti korupsi saja, namun berlanjut pada pemahaman, penghayatan, dan pengamalan nilai anti korupsi agar menjadi kebiasaan hidup sehari-hari. Utamanya dalam mempersiapkan generasi yang bersih dan berintegritas,

Terdapat sembilan nilai anti korupsi yang perlu untuk ditumbuhkembangkan di lingkungan lembaga pendidikan. Di antaranya kejujuran, kemandirian, tanggung jawab, kerja keras, keberanian, keadilan, kedisiplinan, kesederhanaan, dan kepedulian.

Baca Juga: Peringati Hakordia 2022, Kejari Denpasar Serahkan Piala Bergilir Lomba Yel-yel dan LKTI

“Penanaman dan pengimplementasian budaya anti korupsi melalui jalur pendidikan akan lebih efektif, karena pendidikan merupakan proses perubahan sikap mental yang terjadi pada seseorang. Melalui jalur ini, niscaya akan lebih tersistem serta mudah mengukur terjadinya perubahan perilaku anti korupsi,” jelasnya.

Kejari Denpasar menurutnya telah berkontribusi dan turut serta dalam mendukung Pemkot Denpasar untuk memberikan edukasi kepada generasi muda di Kota Denpasar.

Terutama melalui rangkaian pendidikan anti korupsi yang dirancang secara efektif dan inovatif dalam menanamkan, membudayakan, serta mengimplementasikan nilai anti korupsi pada kehidupan sehari-hari.

“Pendidikan anti korupsi tidak diberikan melalui mata pelajaran tersendiri, melainkan dengan cara mengintegrasikan beberapa mata pelajaran dengan metode yang interaktif dan atraktif. Sehingga, kita yakini bersama akan membawa dampak yang signifikan bagi sikap dan perilaku generasi muda menuju masa depannya,” tutupnya.***

Editor: Satriani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah