"Sedangkan saat itu dokter dan perawat sedang full job," tambahnya.
Baca Juga: Peringati 4 Tahun Kepemimpinan, Gubernur Koster Paparkan Pembangunan Infrastruktur di Bali
Lebih lanjut Arya Wibawa menyebutkan bahwa akan dilakukan evaluasi SOP serta penambahan kebutuhan medis lainnya seperti penambahan kapasitas kasur.
"Selain itu juga kita lakukan evaluasi internal tentang bagaimana kita meningkatkan kualitas pelayanan," pungkasnya.
Berita viral ini berawal dari unggahan akun instagram @aryawedakarna yang menerima aspirasi dari warga buleleng bahwa ibunya meninggal diduga ditolak oleh RSUD Wangaya.
Baca Juga: Pasar Hewan Beringkit Badung Dibuka Kembali 8 Oktober 2022
Pada unggahannya tersebut, menjelaskan bahwa seorang anak menggendong ibunya yang tengah sekarat, tapi ditolak oleh rumah sakit dengan alasan ruang IGD penuh.
Akhirnya anak dari korban meminta untuk dipinjamkan mobil ambulance, tapi juga tidak diterima oleh pihak rumah sakit.
"Karena penanganan lambat, setiba di rumah sakit Sanglah, ibunya meninggal dunia," tulis Arya Wedakarna dalam postingannya tersebut.
Baca Juga: Kendalikan Inflasi, Perumda Dharma Santikha Beri Bantuan Bibit Cabai ke TP PKK Tabanan