RINGTIMES BALI - Rencana pemerintah untuk menyesuaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sebagai bentuk respon terhadap subsidi energi yang selama ini terus memberatkan anggaran negara dinilai sudah tepat.
Hal tersebut dikatakan langsung oleh Pemerhati Sosial Ida Ayu Made Gayatri.
"Dampak dari pandemi Covid-19 lalu serta perang Ukraina dan Rusia menyebabkan krisis global yang mempengaruhi kenaikan harga minyak mentah dunia diluar negeri, hal ini menjadi alasan mengapa pemerintah perlu menyesuaikan harga BBM," ujar Dayu Gayatri dalam acara diskusi 'Kebijakan Pemerintah Tentang Penyesuaian Harga BBM, Apa Urgensinya?', 3 September 2022.
Baca Juga: Harga BBM Naik, Kapolsek Mengwi Lakukan Antisipasi Para Penimbun Ditindak Tegas
Krisis global yang kini terjadi menyebabkan naiknya harga minyak mentah ICP sebesar USD 105 per barrel selama periode Januari hingga Juli 2022.
Hal ini diluar kesanggupan APBN pemerintah yang mematok harga USD 100 per barrel, dan jika penyesuaian ini tidak dilakukan praktis akan menggoncang kestabilan keuangan negara.
"Kestabilan negara sangat penting dalam menjaga kehidupan berbangsa dan bernegara, kita beruntung memiliki kabinet yang bekerja keras sehingga sampai saat ini Indonesia relatif secara moneter masih aman dalam menghadapi krisis global tersebut," katanya.
Baca Juga: Pemkot Denpasar Luncurkan Mesin ADM Permudah Layanan Masyarakat
Ketua Patriot Garuda Nusantara (PGN) Cakra Taksu Bali I Gusti Ngurah Arya Gamparich mengatakan akan selalu mendukung program-program pemerintah.