Cok Ace Himbau Tim Percepatan Penurunan Stunting Bergerak Cepat Lakukan Sosialisasi dan Edukasi

- 5 Agustus 2022, 19:00 WIB
Cok Ace menghimbau penanganan stunting di Bali untuk dipercepat dengan melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.
Cok Ace menghimbau penanganan stunting di Bali untuk dipercepat dengan melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. /Humas Pemprov Bali

RINGTIMES BALI – Wakil Gubernur Bali Prof. Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati atau yang kerap disapa Cok Ace menghimbau kepada seluruh Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) untuk bergerak lebih cepat.

Cok Ace juga menyinggung faktor penyebab masih tersisanya angka stunting di Bali yang salah satunya karena persoalan ekonomi.

Selain itu, Cok Ace menilai angka stunting juga dipicu karena ketidakpahaman masyarakat.

Oleh sebab itu, dia menyarankan agar aspek promotif, preventif, edukasi dan sosialisasi lebih digencarkan agar masyarakat makin paham dengan stunting.

Baca Juga: UKL Polsek Abiansemal Lakukan Pengamanan Lalu Lintas di Pura Desa dan Puseh Angantaka

Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Bali Ni Luh Gede Sukardiasih menerangkan bahwa melalui kegiatan FGD tersebut, pihaknya ingin menyatukan komitmen dan bersinergi agar program-program tersebut lebih tepat sasaran.

Sepaham dengan Wagub Cok Ace, Sukardiasih menyampaikan bahwa angka stunting di Bali lebih disebabkan oleh ketidakpahaman dan kurang tepatnya pola asuh.

Oleh karena itu, pihaknya lebih mengarahkan kegiatan penurunan angka stunting pada sosialisasi dan edukasi. Baik sosialisasi secara langsung, maupun melalui media sosial.

Sejalan dengan itu, TPPS Bali juga menargetkan remaja putri yang nantinya akan menjadi calon ibu.

Baca Juga: Giri Prasta Sampaikan Pandangan Umum Terkait Rancangan KUA-PPAS Tahun Anggaran 2023

“Kami juga gencar mengkampanyekan screening bagi pasangan usia subur menjelang menikah agar nantinya mereka benar-benar siap menjadi orang tua,” kata Sukardiasih.

Selanjutnya, Cok Ace berharap agar seluruh pemangku kepentingan yang hadir dalam FGD dapat meneguhkan komitmen dalam percepatan penurunan stunting di  Bali.

“Komitmen yang kuat sangat penting untuk memastikan seluruh aktor pelaksana hadir dan menggerakkan serta mengerahkan upaya terbaiknya dalam upaya percepatan penurunan stunting di Bali,” kata Cok Ace.

Komitmen yang dimaksud mencakup penempatan upaya penurunan stunting sebagai salah satu prioritas utama pelaksanaan pembangunan di tingkat pusat hingga tingkat desa.

Baca Juga: Bupati Badung Serahkan SK Pengangkatan Dewan Pengawas Perumda Pasar Mangu Giri Sedana

Mengoptimalkan mobilisasi sumber daya serta komitmen untuk menguatkan koordinasi, pemantauan serta melakukan evaluasi dalam memastikan program terus berjalan dengan baik.

Untuk itu, Cok Ace meminta agar koordinasi seluruh OPD, lintas sektor terkait, serta seluruh pemangku kepentingan lebih ditingkatkan.

Wagub Bali yang juga duduk sebagai Ketua TPPS Bali ini menyampaikan, gerak cepat ini dibutuhkan untuk memastikan tercapainya target penurunan angka stunting pada tahun 2024 yang ditetapkan sebesar 6,15 persen.

Dikutip dari hasil studi status gizi Indonesia (SSGI), dia menginformasikan bahwa prevalensi stunting di Bali pada tahun 2021 tercatat sebesar 10,9 persen.

Baca Juga: Kapolres Tabanan Terima Audiensi IJTI Bali, Ajak Media Siarkan Berita Edukatif

Angka ini sudah di bawah rata-rata nasional yang ditentukan sebesar 14 persen.

Masih berdasarkan hasil SSGI tahun 2021, terjadi disparitas antar Kabupaten/Kota di Bali dalam prevalensi angka stunting.

Prevalensi stunting di Bali tertinggi dipegang oleh Kabupaten Karangasem sebesar 22,9 persen dan terendah Kabupaten Gianyar sebesar 5,1 persen.

Terkait upaya percepatan penurunan angka stunting, Cok Ace berharap pelaksanaan FGD yang dapat menjadi momentum refleksi sekaligus bisa konsisten menurunkan prevalensi stunting.

Selain itu, kegiatan ini adalah salah satu bentuk kegiatan konvergensi dalam rangka penyamaan persepsi dan gerak langkah lintas program dan lintas sektor dalam usaha mempercepat penurunan stunting di Bali.

Baca Juga: Kadis Pertanian dan Pangan Badung Ajak Petani Cabai Lakukan Gerdal Hama dengan Bahan Ramah Lingkungan

Ditegaskan olehnya, penyamaan persepsi dan gerak langkah dibutuhkan mulai dari penganggaran hingga pelaksanaan dan evaluasi serta memberikan kontribusi nyata sesuai tugas pokok dan fungsi sesuai sasaran target indikator di masing-masing OPD atau organisasi.

Hal itu disampaikannya saat membuka FGD Penurunan Stunting Tingkat Provinsi Bali yang diselenggarakan di Ruang Praja Sabha Kantor Gubernur Bali, pada Kamis, 4 Agustus 2022.

Wagub Bali ini berharap keterlibatan Tim Penggerak PKK, Majelis Desa Adat, Forum Perbekel, tokoh agama, tokoh masyarakat serta kelompok masyarakat lainnya menjadi motor penggerak utama di masyarakat untuk ikut menekan angka stunting.***

Editor: Suci Annisa Caroline

Sumber: Humas Pemprov Bali


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x