RINGTIMES BALI- Salah satu kendala petani dalam pengembangan budidaya cabai adalah mahalnya biaya produksi, dan sangat rentan dengan serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT), terutama pada saat musim pancaroba.
Serangan OPT dapat berdampak terhadap penurunan produksi dan gagal panen. Sehingga diperlukan pengendalian untuk mengatasai hal tersebut.
Dinas Pertanian dan Pangan, bekerjasama dengan UPTD BPTPHBUN Bali, melaksanakan kegiatan Gerakan Pengendalian (Gerdal) Hama yang ramah lingkungan.
Kegiatan Gerdal Hama bertempat di Kelompok Tani Manik Pertiwi Desa Penarungan Kecamatan Mengwi, pada Rabu 3 Agustus 2022.
Kadis Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung I Wayan Wijana, usai mengikuti kegiatan Gerdal Hama mengungkapkan meningkatnya harga cabai, belakangan ini disebabkan adanya serangan hama antraxnose, yang menyerang tanaman cabai di berbagai daerah.
Serangan hama di sentra produksi cabai, yang dipicu cuaca ekstrim yang mengakibatkan turunnya produksi dan pasokan cabai.
Untuk itu pihaknya menjalin kerjasama dengan UPTD BPTPHBUN Bali, mengajak petani cabai untuk dapat menanggulangi serangan hama, dengan bahan-bahan yang ramah lingkungan.
"Kami mengajak petani untuk mengenal bahan ramah lingkungan, dan untuk mengurangi ketergantungan petani pada bahan-bahan kimia, yang berdampak pada lingkungan," ucap Wijana.
Baca Juga: BPBD Karangasem Serahkan Bantuan Langsung Kepada Korban Kebakaran di Kecamatan Abang