Network
Puadi juga mengingatkan Bawaslu Badung dalam merekrut jajaran ad hoc dari kecamatan, desa, hingga pengawas TPS agar memperhatikan dari sisi usia.
Baca Juga: Road to Sanfest 2022 Akan Segera Digelar, Bukti Pulihnya Sektor Pariwisata di Bali
Hal ini disebabkan pengalaman Pemilu 2019 dimana banyak jajaran ad hoc dari KPU maupun Bawaslu yang meninggal dunia.
Diantaranya bisa disebabkan faktor usia atau memang sudah sakit sebelum menjadi penyelenggara.
Dengan penyelenggaraan yang berat, kemungkinan sakitnya menjadi kumat dan fisiknya lemah hingga menyebabkan kematian.
Menurut Puadi, saat usia di atas 60 tahun jadi penyelenggara, secara fisik ataupun kemampuannya pasti berbeda dengan usia-usia di bawah itu.
Baca Juga: Diduga Mengalami Depresi, Seorang Pria di Desa Sembung Ditemukan Gantung Diri
“Mereka tidur di atas jam 12 malam sudah tidak mungkin. Sementara kita tidur di atas jam 12 sudah biasa, apalagi menghadapi hal-hal krusial dalam pengawasan,” ucapnya.
Kunjungannya didampingi ketua Bawaslu Bali yaitu Ketut Ariyani dengan dua anggotanya I Wayan Wirka dan I Ketut Rudia serta kepala sekretariat Ida Bagus Putu Adi Natha.***
