Siswa SMP N 1 Denpasar Sabet Medali Emas di Thailand, Manfaatkan Limbah Tahu Jadi Pengganti Styrofoam

13 Februari 2023, 13:35 WIB
Siswa SMP N 1 Denpasar sabet medali emas di Thailand. /Ni Made Ari Rismaya Dewi/Ringtimes Bali

RINGTIMES BALI - Empat orang siswa SMP N 1 Denpasar berhasil menyabet medali emas pada '2023 Bangkok International Intelectual Property, Invention, Innovation, and Technologi Exposition (IPITEX)' dan 'Special Award' dari Kementerian Pendidikan Malaysia.

Acara yang diselenggarakan oleh National Research Council of Thailand dari tanggal 2 hingga 6 Februari 2023 ini diikuti sekitar 30 negara.

Tim yang terdiri dari Gusde Satria Vivecananda (13), Gusti Ayu Diah Prabaswari (15), Gendis Ginanti (14), dan Dalem Khastara Vinayagar (12) membawakan inovasi alternatif pengganti styrofoam dari ampas tahu dan kulit kakao.

Baca Juga: Vonis Ferdy Sambo Cs Digelar Hari ini, Berikut Jadwal Lengkapnya

"Ide awalnya kami mau mencari alternatif pemakaian styrofoam, karena styrofoam bahaya untuk lingkungan dan kesehatan. Styrofoam juga mengandung serangkaian penyebab kanker pada manusia," ujar Diah Prabaswari pada Minggu, 12 Februari 2023.

Oleh karenanya, keempat siswa ini menggunakan alternatif biofoam dengan pati serat dari ampas tahu dan kulit kakao.

Bahan-bahan tesebut didapatkannya dari limbah pabrik tahu yang ada di lingkungan sekitar dan perkebunan cokelat.

Baca Juga: Tiga Panitia Seleksi Mandiri Universitas Udayana Jadi Tersangka Korupsi

Ampas tahu yang tidak digunakan kerap kali dibuang di sungai dan justru menyebabkan polusi udara.

Dengan adanya inovasi ini, ampas tahu dan kulit kakao dapat diubah menjadi tempat makanan yang ramah lingkungan dan dapat terurai.

Pengganti styrofoam dibuat secara manual dan telah melalui trial and error selama tiga bulan.

Baca Juga: Kejati Bali Tetapkan Tiga Tersangka Tindak Pidana Korupsi SPI Unud

Proses awal dimulai dengan kulit kokoa dipotong kecil-kecil dan kemudian dijemur selama kurang lebih 1 sampai 2 hari.

Setelah itu, kulit kokoa di-oven dan di-blender. Begitu pula prosesnya dengan ampas tahu.

Untuk satu buah produk pengganti styrofoam ini, diperlukan 50 gram ampas tahu dan 30 gram kulit kakao.

Baca Juga: Gelar Pendidikan Politik, NasDem Denpasar Panaskan Mesin Partai

Disebutkan proses pengumpulan bahan dilakukan selama 2 minggu dan proses pembuatan produk selama satu minggu.

Produk ini pun sudah diuji ketahanannya dan tidak pecah ketika dijatuhkan dari ketinggian 2 meter.

Terkait target ke depannya, keempat siswa SMP N 1 Denpasar ini akan memperbaiki bentuk biofoam dan menjadikannya lebih tipis.

Baca Juga: DKLH Bali Tak Kunjung Buka Dokumen Pembangunan Terminal LNG di Sidang, WALHI: Ini Sungguh Aneh

"Kami ingin (produk) lebih tipis dan dipakai untuk tempat makan. Ke depannya mungkin akan buat produk yang tidak jauh dari pelestarian lingkungan, seperti sendok dan mangkok," ungkapnya.

Lebih lanjut, produk biofoam dari ampas tahu dan kulit kakao ini dapat dijual Rp2 ribu, dengan modal Rp1.800 per buah.***

Editor: Annisa Fadilla

Tags

Terkini

Terpopuler