Ubah Sampah Jadi Nilai Ekonomis, Umah Rubbish Berdayakan Pemuda Lokal Sanur

2 Februari 2023, 16:30 WIB
Gede Riky tokoh pemuda inspiratif Sanur berhasil mendirikan Umah Rubbish dan mengubah sampah jadi nilai ekonomis. /I Made Bayu Tjahya Putra/Ringtimes Bali

RINGTIMES BALI - Pengelolaan dan masalah sampah menjadi topik yang selalu diperbincangkan.

Pemerintah sudah menetapkan Peraturan Pemerintah (PP) dan Undang-undang nomor 18 tahun 2008, tentang pengelolaan sampah.

Melalui peraturan tersebut, banyak masyarakat yang sebenarnya sudah sadar dengan pengelolaan sampah secara mandiri.

Baca Juga: Dukung Ekspor Petani, Kadin Jatim Kenalkan Kopi Malang ke Dubes Uni Eropa

Salah satunya yang dilakukan Umah Rubbish yang berlokasi di wilayah Sanur, Denpasar Bali.

Dengan semangat dan tekad terkait isu lingkungan, Umah Rubbish hadir sebagai wadah masyarakat untuk mengelola sampah.

Gede Riky, sebagai pendiri dan juga sebagai pemilik Umah Rubbish mengatakan sudah bergerak di bidang lingkungan sejak dirinya masih anak-anak, namun baru selama dua tahun ini menekuni di bidang bank sampah.

Baca Juga: Selain Rehabilitasi, BNN Denpasar Layani Pembuatan SKHPN

Pemuda yang sedang melanjutkan studi S2 ilmu lingkungan tersebut mengaku tergerak hatinya, karena melihat peluang yang bisa dihasilkan dari pengelolaan sampah.

Melihat peluang tersebut, pada akhir tahun 2019 ia memutuskan untuk membuka bank sampah dan mendirikan Umah Rubbish.

“Saat itu saya memiliki inisiatif untuk membangun Bank Sampah, dari nama sendiri Umah Rubbish memiliki makna sebagai rumah sampah yang bisa kita kelola dan memiliki nilai ekonomis,” ujar Riky.

Baca Juga: Rencana Penetapan Gunung Sebagai Kawasan Suci, Pemprov Bali Kaji Kembali Aturan Pendakian

Umah Rubbish sendiri saat ini mengelola sampah anorganik, khususnya botol kaca minuman bekas.

Awalnya dengan memilah botol dan kardus yang masih layak, kemudian dikemas untuk dijual kembali kepada perusahaan-perusahaan yang memang memerlukan barang tersebut.

Riky mengaku bahwa omset yang dihasilkan dalam pengolahan sampah tersebut bisa mencapai Rp 1 juta hingga Rp 3 juta dalam waktu satu bulan.

Baca Juga: Blusukan Malam Hari, Presiden Beri Bantuan Warga Gianyar Bali

“Kita sendiri fokusnya adalah kegiatan sosial namun menghasilkan, sehingga untuk masalah profit tidak terlalu memikirkan,” kata Riky.

Melihat hal tersebut, Umah Rubbish mendapatkan dukungan dari Yowana Desa Sanur Kaja.

Pemuda lokal Sanur diberdayakan dengan terbukanya lapangan pekerjaan baru.

Dari hanya mengelola sampah, mereka juga bisa meraup keuntungan selain membantu menjaga kebersihan lingkungan di Desa Sanur khususnya.

Baca Juga: Lakukan Kunjungan ke Gianyar, Presiden Jokowi Resmikan Pasar Seni Sukawati hingga Blusukan ke Rumah Warga

Saat ini sudah terserap 6 tenaga kerja dari pemuda lokal Sanur yang diberdayakan Umah Rubbish.

“Jadi sebelum mereka nantinya terjun ke dunia kerja, setidaknya mereka sudah memiliki bekal pengalaman sehingga kedepannya mereka sudah terbiasa dengan budaya bekerja,” ungkap Riky.

Umah Rubbish berlokasi di Jalan Bajang Sari, Sanur, Denpasar, Bali.

Baca Juga: Kendalikan Inflasi, Pemkot Denpasar Anggarkan Rp5 Miliar di Tahun 2023

Masyarakat yang berada di luar Desa Sanur juga diperbolehkan untuk membawa dan menjual botol kaca bekas lainnya.

Untuk pembayarannya sendiri akan langsung diberikan setelah ditimbang terlebih dahulu.***(I Made Bayu Tjahya Putra/Ringtimes Bali)

Editor: Annisa Fadilla

Tags

Terkini

Terpopuler