RINGTIMES BALI – Kepala Dinas Sosial Provinsi Bali I Dewa Gede Mahendra Putra menyampaikan, saat ini pihaknya tengah awasi penyaluran BLT BBM yang dieksekusi PT Pos Indonesia Bali dengan data penerima sementara sebanyak 167.341 orang.
Kepala Dinas Sosial tersebut mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu informasi resmi dari Kementerian Sosial, seperti pembagian kabupaten/kota maupun petunjuk teknisnya.
“Saya juga tanya itu kepada PT Pos Indonesia sebagai penyalurnya. Fungsi kami disini adalah memonitor terkait pencairannya di kabupaten/kota,” ucap Kadis Sosial Dewa Mahendra dikutip dari Antara pada Selasa, 6 September 2022.
Baca Juga: Wayan Koster Umumkan Tren Positif Pariwisata dan Ekonomi Bali
Dari hasil koordinasi lanjutan Dinas Sosial Bali dan PT Pos Indonesia, hingga Senin, 5 September 2022, Kemensos telah menurunkan data penerima sementara kepada penyalur.
Kadis Dewa Mahendra menyebutkan 167.341 penerima BLT BBM adalah jumlah yang masih dapat meningkat.
Data tersebut diambil dari Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang beririsan tersebut data dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Baca Juga: Wagub Masih Pantau Dampak Kenaikan Harga BBM pada Jumlah Kunjungan Wisatawan
Kadis Dewa mengatakan, berdasarkan dari informasi sementara, angka tersebut bisa bergerak juga bertambah.
Ia juga mengatakan, nantinya para penerima BLT BBM mendapatkan hak berupa empat kali pemberian di setiap bulan, terhitung sejak September hingga Desember 2022, masing-masing Rp150 ribu per bulan.
“Mereka dapatnya tiap bulan mulai September-Desember 2022, tapi Kemensos membayarnya dua kali dengan proses pembayaran di September Rp300 ribu dan Desember Rp300 ribu,” ucapnya.
Baca Juga: Wagub Cok Ace Ajak Masyarakat Manfaatkan Transportasi Publik Hadapi Kenaikan BBM
Terkait proses pencairan, para penerima bantuan dapat mendatangi langsung kantor Pos Indonesia.
Namun, bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang tidak dapat datang langsung karena beberapa alasan, Pos Indonesia akan membantu penyalurannya langsung ke kediaman.
Ia juga menyebutkan teknis tersebut tidak jauh berbeda dengan saat penyaluran bansos minyak goreng.
Baca Juga: Operasi Pasar di Pasar Badung Kini Gunakan Sistem Subsidi kepada Para Pedagang
Jika ada nama yang tidak tersalurkan, seperti karena meninggal dunia maupun alasan yang lain, Dinsos Bali proaktif untuk mengetahui penyebabnya.
“Kita sesuai tugas, apapun bantuan dari Kemensos, kita hanya memonitor, koordinasi, supervisi, evaluasi, dan pelaporan. Data itu tidak mungkin berkurang, tapi kalau ada penambahan, bagus,” ucapnya.
PT Pos Indonesia telah memulai penyaluran BLT BBM kepada 50 penerima di Kota Denpasar, meskipun data yang masuk belum mencapai final ditetapkan Kemensos melalui surat. Dewa Mahendra optimis pada September ini akan selesai untuk tahap pertama.***