RINGTIMES BALI - Memasuki zaman digitalisasi, Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan menambah opsi pembayaran secara cashless dengan menggunakan aplikasi QRIS ke seluruh mall di Bali.
Untuk permulaan, BI dan Kemendag akan menyasar ke empat mall besar yang berada di daerah Denpasar sebagai percobaan pembayaran secara digitalisasi dengan aplikasi QRIS yaitu Plaza Renon, Level 21, Trans Studio Mall, dan Duta Plaza Denpasar.
Hal tersebut dilatar belakangi oleh kebiasaan masyarakat saat ini yang lebih senang dan mudah menggunakan pembayaran secara digital dibandingkan dengan tunai.
Baca Juga: Bhabinkamtibmas Desa Penglatan Dampingi Puskesmas Buleleng 3 Lakukan Vaksinasi Booster
Hal itu terjadi saat munculnya pandemi Covid-19 yang memaksa masyarakat mengurangi kontak fisik satu sama lain.
Akan tetapi menurut Filianingsih Hendarta selaku asst. Gubernur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran dengan adanya digitalisasi pembayaran akan menyelesaikan masalah-masalah yang sering muncul jika melakukan pembayaran secara tunai.
“Dengan melakukan pembayaran secara digital, para merchant tidak akan direpotkan dengan masalah yang sering terjadi seperti susahnya memberi kembalian. Jadi dengan QRIS, merchant tidak perlu memberikan kembalian,” ucapnya.
Baca Juga: BPMP Bali Nilai Program Bupati Suwirta Mampu Tingkatkan APK Anak-anak Ikuti PAUD atau TK
Tidak hanya itu saja, ia juga mengatakan bahwa dengan menggunakan QRIS kita sebagai konsumen tidak perlu bawa uang banyak di dompet yang rawan dicopet.
“Dari sudut pandang customer, pembayaran secara digital QRIS ini sangat membantu, karena kita tidak perlu bawa uang banyak di dompet,” ujarnya.
Selain daripada itu, Filianingsih mengatakan dengan menggunakan QRIS sebagai alat pembayaran digital dapat menjaga keaslian uang dan terhindar dari pemalsuan.
Baca Juga: 10 Atlet Perisai Diri Klungkung Ikuti Kejuaraan Pencak Silat Internasional di Jakarta
“Selain kemudahan, pembayaran digital QRIS dapat menjaga keaslian uang dan susah untuk dipalsukan,”ungkapnya lagi.
Selain itu juga, nanti BI beserta Kemenag akan membuat fitur QRIS dimana penukaran mata uang dapat dilakukan secara digital.
Dalam penjelasan Filianingsih, jika kita membeli barang dari negara asing, maka secara otomatis uang di QRIS kita akan terpotong sesuai dengan kurs mata uang asing tersebut.
“Dalam pembayaran digital nanti, jika kita membeli barang dari luar negeri, maka saldo kita di QRIS akan otomatis dipotong sesuai dengan rate kurs mata uang. Contoh jika kita membeli barang dengan harga 10 dollar, maka di saldo kita akan langsung terpotong Rp 150 ribu,” jelasnya.
Diakhir penjelasannya, ia mengatakan dengan menggunakan QRIS ini akan memajukan ekonomi di Bali di tengah bangkitnya dari pandemi Covid-19.
“Dengan penggunaan QRIS kita bisa meningkatkan ekonomi di Bali,” pungkasnya.***