PPKM Darurat, Politisi Gerindra Bali Ketut Juliarta Kritisi Pemadaman Lampu

18 Juli 2021, 07:41 WIB
PPKM Darurat Jawa-Bali kembali diperpanjang hingga akhir Juli 2021, polistisi Gerindera I Ketut Juliarta mengkritisi kebijakan pemadaman lampu penerangan di Bali. /instagram.com/@i_ketut_juliarta/

RINGTIMES BALI – Pemberlakuan PPKM Darurat Jawa-Bali resmi diperpanjang hingga akhir Juli 2021 mendatang.

Keputusan memperpanjang PPKM disampaikan oleh Menteri coordinator bidang pembangunan manusia dan kebudayaan Menko PMK Muhadjir Effendy dilansir dari Antara.

Pada kesempatan itu, Muhadjir menyampaikan bahwa PPKM Darurat Jawa-Bali diperpanjang berdasarkan keputusan Presiden Jokowi dalam rapat terbatas yang digelar pada 15 Juli 2021.

Baca Juga: PPKM Darurat Diperpanjang, 2 Restoran Lokal Bali Berikan Promo Besar-Besaran

Selain itu, PPKM Darurat di Bali juga diperketat, sehingga untuk membuat mobilitas pendudukan berkurang.

Khusus di malam hari pemerintah Provinsi Bali sudah menyiapkan skenario, salah satunya melakukan pemadaman lampu penerangan pada pukul 20:00 WITA.

Adapun lampu penerangan yang dimatikan adalah di tempat wisata, jalan hinggadi tempat umum.

Baca Juga: Jokowi Minta Aparat Santun saat PPKM Darurat agar Masyarakat Tidak Frustasi

Kebijkan ini juga dinilaikan sudah menyesuaikan dengan pembatasan jam operasional kegiatan masyarakat yang memang diberikan sampai pukul 20:00 WITA.

Menanggapi kebijakan pemadaman lampu tersebut, I Ketut Juliarta, ketua fraksi Gerindra DPRD Provinsi Bali dalam akun instagramnya @i_ketut_juliarta dalam caption unggahannnya mengatakan bahwa kebijakan ini dinilai kurang efektif.

Ia juga mengunggah foto seorang petani dengan sepeda gayung di malam hari.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Temukan 36 Bus Langgar PPKM Darurat

“Bapak ini menjadi satu dari ratusan petani di Klungkung yang setiap malam harus ke sawah untuk mengecek udara. Beliau ke sawah hanya mengandalkan sepeda tua penerapan jalan protokol dari rumah," kata Juliarta.

"Jangan samakan dengan pecinta sepeda yang lengkap dengan aksesoris lampu sorot dan reflektor sepeda,” lanjut Juliarta.

Lalu, Juliarta juga mengatakan untuk tidak menyamakan sepeda gayung dengan motor yang mempunyai fasilitas lampu penerangan sehingga petani itu tidak terlihat saat lampu dimatikan.

Baca Juga: PPKM Darurat Diperpanjang, Kasus Covid-19 Bali Masih Bertambah

“Mereka hanya mengandalkan lampu penerangan jalan dan mata telanjang.  Tiang kebetulan melintas sungguh sangat sedang. Di malam hari sepeda gayung tersebut tidak bisa terlihat kendaraannya. Apalagi dalam kondisi lampu jalan mati,” tambahnya lagi.

Selain itu, ia menuturkan bahwa Petani tersebut harus hati-hati selama perjalanann Ketika lampu penerangan dimatikan.

“Bapak niki juga harus hati-hati bersepeda di bayangan agar tidak menginjak batu dan kehilangan keseimbangan," tambahnya.  

Baca Juga: PPKM Darurat Diperpanjang, Warganet Ingin Pindah Negara

"Hari ini tiang bisa membantu dengan membuntuti agar bapak niki bisa melihat jalan dan tidak membongkar kendaraan lain," lanjutnya.  

"Bagaimana untuk hari selanjutnya?  Bagaimana dengan petani- petani lainnya yang sama-sama bersepeda untuk ke sawah,” sesalnya.

Kemudian ia mempertanyakan tentang kaitan kebijakan lampu pemadaman dengan virus Covid-19 yang dinilai tidak ada kaitannya.

Baca Juga: PPKM Darurat Diperpanjang, Covid-19 Varian Delta Ditemukan di Bali

“Pertanyaan tiang sampai saat ini apa hubungan Corona dengan lampu penerangan jalan?  kebencian terhadap covid-19 sampai- sampai menghilangkan ketersediaan terhadap kondisi masyarakat. Beban listrik kehidupan masyarakat untuk jalan,” katanya.

Selain itu Juliarta menambahkan bahwa dengan adanya kebijakan pemadaman lampu penerangan pada saat PPKM dapat menyebabkan kecelakaan terjadi.

“Tapi saat ini lampu di jalan-jalan protokol malah dipadamkan. Jika terjadi kecelakaan akibat matinya lampu penerangan jalan apa bisa masyarakat menyalahkan pemerintah," kritiknya.

Baca Juga: PPKM Darurat Diperpanjang, Netizen Ingatkan Pemerintah Stop Cicilan dan Pajak

Terakhir ia meminta kepada Bapak Bupati beserta Gubernur Bali untuk tidak menyusahkan masyarakat dan mulai membantu mereka selama PPKM berlangsung.

“Pak Bupati Klungkung Pak Gubernur Bali tiang mohon janganlah terus menyusahkan masyarakat. Bantulah mereka agar lebih ringan menjalani kehidupan di saat pandemi seperti ini,” pungkasnya.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler