Perbedaan Gejala Serangan Jantung pada Pria dan Wanita, Simak Penjelasanya

- 26 November 2020, 09:00 WIB
Perbedaan Gejala Serangan Jantung pada Pria dan Wanita, Simak Penjelasanya
Perbedaan Gejala Serangan Jantung pada Pria dan Wanita, Simak Penjelasanya /Pexels/ Freestocks.org

RINGTIMES BALI – serangan jantung merupakan kondisi darurat yang harus ditangani secara serius oleh medis. Serangan ini terjadi karena tersumbatnya aliran darah yang menuju ke jantung.

Apabila selama serangan jantung, suplai darah terhenti, maka akan ada beberapa jaringan yang mati. Hal ini dapat melemahkan jantung dan menyebabkan kondisi seperti gagal jantung.

Setiap orang memiliki risiko serangan jantung. Namun, seseorang yang memiliki faktor risiko tertentu akan lebih tinggi terkena serangan jantung.

Baca Juga: 7 Cara Menjaga Jantung Tetap Sehat, Salah Satunya Berolahraga

Faktor risiko berupa usia, penyakit jantung ini paling umum menyerang pria berusia 45 tahun atau lebih dan wanita usia 55 tahun atau lebih. Kecenderungannya, pria atau wanita yang lebih tua lebih berisiko mengalami serangan jantung dibandingkan pria dan wanita yang lebih muda.

Faktor risiko yang mempengaruhi lainnya yaitu obesitas, merokok, kadar kolesterol, tekanan darah tinggi, diabetes, stres, penggunaan obat-obatan terlarang, kurangnya aktivitas fisik, sindrom metabolik, maupun riwayat serangan jantung dalam keluarga.

Di samping faktor risiko tersebut, gejala yang ditimbulkan serangan jantung bervariasi bagi kaum pria dan wanita. Terdapat gejala-gejala khusus yang menjadi perbedaan antara gejala pada pria dan wanita.

 Baca Juga: Atasi Kanker dan Jantung Berikut Manfaat Alpukat Bagi Kesehatan

Dilansir dalam Boldsky, pria dalam kemungkinannya, lebih rentan mengalami serangan dibandingkan dengan wanita. Sebagai hasil dari ribuan penelitian, para peneliti mampu memahami gejala serangan jantung yang khusus untuk pria.

Gejala serangan jantung pada pria meliputi,

  • Detak jantung cepat atau tidak teratur
  • Keringat dingin
  • Pusing
  • Sesak napas (bahkan saat istirahat)
  • Ketidaknyamanan perut
  • Nyeri atau ketidaknyamanan pada tubuh bagian atas (lengan, bahu kiri, punggung, leher, rahang, atau perut)
  • Perasaan tertekan di dada

Gejala serangan jantung pada wanita meliputi,

  • Gangguan pencernaan atau nyeri seperti gas
  • Nyeri bahu
  • Nyeri punggung bagian atas
  • Nyeri tenggorokan
  • Sesak napas
  • Kecemasan
  • Tidur terganggu
  • Sakit kepala
  • Kelelahan yang tidak biasa yang berlangsung selama beberapa hari atau kelelahan mendadak

Baca Juga: Penyebab Bau Mulut Mengganggu, Akibat Mulut Kering Hingga Gagal Ginjal

Akan tetapi, wanita dengan usia di atas 50 tahun memiliki risiko serangan jantung yang lebih tinggi. Hal ini dikarenakan pada usia tersebut, wanita mengalami transisi tubuh melalui menopause.

Kondisi tersebut menyebabkan hormon estrogen yang membantu melindungi jantung menurun selama menopause. Dengan demikian kondisi pada wanita tersebut dapat meningkatkan risiko terkena serangan jantung.

Beberapa gejala yang secara khusus dilaporkan pada wanita di atas 50 tahun adalah sebagai berikut:

  • Nyeri dada parah
  • Detak jantung cepat atau tidak teratur
  • Berkeringat
  • Nyeri atau ketidaknyamanan pada satu atau kedua lengan, punggung, leher, rahang, atau perut

 Baca Juga: 9 Makanan Alami untuk Melawan Bau Mulut, Bayam Salah Satunya

Serangan jantung yang parah kemudian lambat untuk ditangani bisa menyebabkan komplikasi penyakit lainnya.

Komplikasi pada serangan jantung dapat mengakibatkan irama jantung abnormal (aritmia), gagal jantung (serangan dapat merusak jaringan jantung sehingga sisa otot jantung gagal berfungsi) dan serangan jantung mendadak.

Pencegahan serangan jantung dapat dilakukan dengan membuat perubahan gaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari dan memulai kebiasaan yang dapat membantu kondisi jantung lebih sehat dan kuat.

 Baca Juga: 5 Makanan Kaya Zinc untuk Mengatasi Kelelahan Ketika Haid

Tindakan pencegahan yang bisa dilakukan yaitu hindari merokok, olah raga secara teratur, jaga berat badan yang sehat, makan-makanan yang sehat untuk jantung.

Selain itu, mengelola diabetes, mengontrol stress, mengurangi konsumsi alkohol, mengontrol kadar kolesterol, dan tekanan darah secara teratur dapat membantu dalam membina jantung yang sehat.***

Editor: Dian Effendi

Sumber: Boldsky Healthline


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x