Baca Juga: Gubernur Bali Usulkan Pencabutan VoA Rusia dan Ukraina, Kadispar: Saya Optimis Wisman Tetap Datang
Seperti diketahui bahwa dividen itu akan diberikan kepada pemegang saham, tentunya dengan porsi masing-masing dari kepemilikannya, 40 persen saham publik atau senilai Rp2,92 triliun.
Optimisme masih dimiliki oleh perseroan, terbukti sampai saat ini masih dapat membukukan pertumbuhan kinerja positif seiring dengan agenda transformasi yang masih berjalan pada 2023.
Perseroan juga mampu mengolah rasio kecukupan modal. Pada level yang sehat mencapai 19,3 persen di Desember 2022.
Artinya perseroan masih mampu mengolah rasio dengan kecukupan modal dan akhirnya BNI memiliki banyak kapasitas untuk membagi dividen dengan rasio dan nilai yang lebih besar.
Baca Juga: Kepala Kejati Bali Diganti, Kasus SPI Unud Tetap Ditelusuri
"Dengan nilai dividen per lembar saham tahunan ini sebesar Rp392,78, jika dibanding dengan harga saham perseroan saat ini di kisaran Rp9.000, maka dividen yield mencapai di atas empat persen," tuturnya.
Dengan demikian hal ini jadi sejalan dengan komitmen yang diharapkan dan dimiliki oleh pihak BNI untuk dapat memberikan timbal balik yang baik dari hasil investasi yang optimal kepada pemegang saham agar dapat lebih maju secara optimal.***