Bupati Sanjaya Jadi Pembicara Webinar Nasional, Angkat Program Smara Ratih Sukses Turunkan Stunting

- 5 Juni 2023, 20:23 WIB
Bupati Sanjaya jadi pembicara webinar nasional
Bupati Sanjaya jadi pembicara webinar nasional /Dok Humas Tabanan

"Cegah Stunting memang ada faktor spesifik atau faktor sensitif, dimana Pemerintah Desa penting sekali berperan yang bisa membuat lingkungan tidak kumuh. Saya kira gerakan-gerakan desa dengan gotong-royong yang membuat saluran air itu menjadi baik, bersih, itu sangat penting. Karena faktor lingkungan merupakan faktor yang sangat berpengaruh disamping faktor-faktor ibu hamil, menyusui sampai umur dua tahun," beber Kepala BKKBN.

Atas prestasi ini, Bupati Tabanan, Sanjaya menyampaikan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Pemerintah Pusat, khususnya BKKBN RI atas kesempatan yang diberikan untuk Kabupaten Tabanan.

Dimana Pemkab Tabanan sangat mendukung program pencegahan Stunting, bahkan menjadi perhatian penting bagi Pemkab Tabanan dan sangat disyukuri Desa Tegal Mengkeb menjadi salah satunya.

"Bermula dari kegiatan saya Ngantor di Desa, hari dimana saya tidak berkantor di kantor. Selama berkantor di Desa itulah saya mendengar, menampung keluhan, memahami permasalahan riil di masyarakat, dan selanjutnya menganalisis serta menformulasikan program berdasarkan kebutuhan, potensi dan masalah yang ada di Desa. Salah satunya adalah saya melihat, bahwa Tabanan harus menurunkan lagi presentase prevalensi stunting yang telah dicapai sebesar 8,2 persen," ujar Sanjaya.

Baca Juga: Nyonya Seniasih Giri Prasta Hadiri Pelatihan Pemanfaatan Kain Perca di Kecamatan Petang

Walaupun target nasional dikatakannya sebesar 14 persen, namun pihaknya berupaya agar di Kabupaten Tabanan turun lebih rendah lagi melalui program Semara Ratih yang diadopsi dari Desa Tegal Mengkeb yang dijadikan program inovatif unggulan Kabupaten Tabanan yang telah dilaunching pada 23 November 2022.

Program Semara Ratih ini diyakini sangat efektif untuk membentuk keluarga berkualitas dan bukan sekedar mencegah stunting.

"Program ini all in one, artinya melibatkan banyak instansi lintas sektoral dalam satu kesatuan. Instansi yang terlibat yaitu Pemerintah Daerah, Kantor Kementerian Agama, TNI (Babinsa), Polri (Babinkamtibmas), serta Prajuru Adat. Sasarannya adalah calon pengantin, didahului dengan konseling pranikah oleh petugas kesehatan, termasuk screening kesehatan dan konseling berkaitan dengan reproduksi sehat," imbuh Sanjaya.

Selain itu, Majelis Desa Adat selanjutnya memberikan tutur tentang tradisi, adat, agama dan budaya serta budi pekerti seseorang yang akan memasuki jenjang perkawinan.

Unsur TNI Polri memberikan pemahaman tentang pencegahan KDRT dan pentingnya hidup berumah tangga.

Halaman:

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x