Nyoman dan Ketut Hampir Punah, Gubernur Koster Sarankan KB 4 Anak

- 22 Februari 2023, 16:23 WIB
Nyoman dan Ketut hampir punah, Gubernur Koster sarankan KB 4 anak.
Nyoman dan Ketut hampir punah, Gubernur Koster sarankan KB 4 anak. /dok. Pemprov Bali

RINGTIMES BALI - Gubernur Bali I Wayan Koster memberikan saran Keluarga Berencana dengan empat anak di Bali.

Disebutkan jumlah penduduk di Bali sebanyak 4,3 juta orang dengan pertumbuhan 1,2 persen per tahun yang masih tergolong rendah.

Satu ibu produktif rata-rata melahirkan 2 anak, yang artinya Keluarga Berencana (KB) 2 anak berhasil di Bali.

Baca Juga: Meriahkan HUT Kota Denpasar Ke-235, Wakil Walikota kunjungi Kontes Ikan Koi 'Denpasar One Day'

"Karena itu, saya menggalakkan jangan KB dua anak, tapi empat anak. Karena kalau semua dua anak, berarti Nyoman sama Ketut punah," ujarnya pada Selasa, 21 Februari 2023.

Oleh karenanya Bali bisa kehilangan unsur budaya. Program dua anak juga dianggap merugikan Bali karena memperkecil jumlah anak.

"Ini harus kita jalankan ke depan. Saya sudah bicara sama Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Bali jangan program dua anak karena itu merugikan Bali yang jumlahnya (populasi) sedikit dan diperkecil lagi," sambungnya.

Baca Juga: Tunggu Teddy Minasaha, Hakim PN Jakarta Barat Tunda Sidang Kasus Sabu

Sebagai contohnya ketika pendaftaran siswa baru di SD, sangat jarang ditemukan siswa dengan nama Nyoman ataupun Ketut.

Namun, Koster menyebutkan tidak harus dipaksakan jika tidak bisa mempunyai empat anak.

"Jadi bagi generasi muda, nikahlah dengan pasangan yang cocok dan rencanakannya empat anak minimum supaya Nyoman dan Ketut ada," jelasnya.

Baca Juga: Kejari Denpasar Musnahkan Barang Bukti Narkotika dan Senjata Tajam yang Miliki Kekuatan Hukum Tetap

Terlebih menurutnya orang Bali secara sosiologis empiris termasuk dalam kategori ras unggul.

Dalam kesempatan ini, Koster juga mendorong agar ras unggul Bali ini dijaga dan dirawat dengan cara menikahi sesama orang Bali.

"Nikahlah sama orang Bali kalau bisa, supaya orang Bali terjaga dengan baik. Bukan melarang (dengan blasteran), kalau bisa nikah sesama Bali supaya SDM unggul ini terjaga dengan baik ke depan," tutupnya.***

Cek berita seputar lokal Bali lainnya di Ringtimes Bali dengan KLIK DI SINI.

Editor: Annisa Fadilla


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah