Dengan demikian, masyarakat mulai memahami upaya penanggulangan DBD dari Dinkes Bali ini.
"Kemarin (masyarakat) ingatnya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), sekarang justru menyebarkan. Jadi kita kenalkan ke masyarakat agar masyarakat memahami bahwa ini bukan nyamuk berbahaya," jelasnya.
Baca Juga: Jadwal dan Harga Tiket Kapal Rute Lombok - Banyuwangi Terbaru 8-12 Februari 2023
Wolbachia adalah salah satu bakteri alami yang hidup atau terdapat pada hampir 60 persen jenis serangga, seperti kupu-kupu, lalat buah, capung, kumbang, dan sebagian nyamuk yang menggigit manusia.
Bakteri ini kemudian diambil dari serangga dan dimasukkan ke dalam nyamuk Aedes Aegypti.
Setelahnya, nyamuk yang mengandung Wolbachia akan disebar dan berkembang biak secara alami, sekaligus menghambat virus Dengue yang menyebabkan DBD.
"Untuk bukti (efektivitas) baru di Yogyakarta. (Teknik wolbachia) menurunkan 78 persen angka DBD," kata Anom.
Baca Juga: Pembangunan Jalan Tol Probolinggo - Banyuwangi Tahap 1 Dimulai, Menteri Basuki Letakkan Batu Pertama
Lebih lanjut, pihaknya akan tetap menerapkan penanggulangan DBD secara konvensional di daerah-daerah lainnya yang belum menggunakan teknik Wolbachia.