Network
RINGTIMES BALI - Rangkaian Rapat Kerja Nasional Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (Rakernas BEM SI) membahas isu kenaikan harga BBM.
Rakernas yang digelar di Bali mulai tanggal 19 hingga 22 September 2022 juga mengagendakan isu-isu dari 12 wilayah yang tergabung dalam BEM SI.
“Ada beberapa gerakan yang sudah kita bangun kemarin di berbagai wilayah untuk merespon. Karena kita tidak bisa membendung isu kerakyatan ini dan semua terkena dampak,” ujar Koordinator Pusat BEM SI Abdul Kholiq pada Senin, 19 September 2022.
Terdapat empat poin tuntutan yang diajukan terkait isu kenaikan harga BBM. Pertama, pihaknya menuntut pengkajian ulang dari kebijakan kenaikan harga BBM. Kedua yakni terkait pemastian subsidi BBM yang diberikan oleh pemerintah.
Ia menyatakan bahwa pemastian tersebut dilakukan agar subsidi bukan diberikan untuk komoditas, tetapi untuk perorangan yang memang layak untuk diberikan hibah.
Ketiga, pihaknya menuntut pemastian Bantuan Langsung Tunai (BLT). Hal ini didasari dengan pemberian BLT yang merupakan salah satu bentuk solusi singkat dalam menyikapi kenaikan harga BBM.
Sehingga harus dipastikan bahwa BLT yang diberikan tepat sasaran dan jelas tindaklanjutnya. Terakhir yaitu pendorongan bentuk ke energi terbarukan.
Baca Juga: Kebakaran Hanguskan 4,4 Hektar Lahan Kering di Desa Tianyar Timur, Karangasem
“Karena kita kalau terbendung dengan energi yang terbatas ini, apalagi BBM harganya naik terus, kita tidak akan terganti pasti. Makanya empat hal itu kita ajukan untuk menyikapi isu BBM,” kata Abdul.
