Sekda Made Indra Sebutkan Penyumbang Inflasi di Bali pada September 2022: Tergantung pada Situasi Pasar

- 12 September 2022, 08:00 WIB
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali Dewa Made Indra menyebutkan beberapa barang penyumbang inflasi.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali Dewa Made Indra menyebutkan beberapa barang penyumbang inflasi. /Ringtimes Bali/Ni Made Ari Rismaya Dewi

RINGTIMES BALI - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali Dewa Made Indra menyebutkan beberapa barang penyumbang inflasi.

“Tercatat di Bali, penyumbang inflasi adalah cabe rawit, cabe merah, bawang merah, bawang putih, telur ayam ras, daging ayam ras,” ujarnya kepada media pada Jumat, 9 September 2022.

Barang-barang komoditas tersebut merupakan barang yang mengalami perubahan sangat cepat yang harganya tidak ditentukan oleh pemerintah.

Baca Juga: Pembangunan Tol Gilimanuk-Mengwi Dianggarkan Rp24,6 Triliun dan Target Rampung 2025

“Kalau yang ditentukan oleh pemerintah kan BBM, yang di Bali penyumbang inflasinya itu adalah barang-barang komoditas yang mengalami perubahan sangat cepat dan sangat tergantung pada situasi pasar,” sambungnya.

Sekda Made Indra memaparkan bahwa hingga saat ini, Gubernur Provinsi Bali Wayan Koster telah mengadakan rapat bersama dengan kabupaten/kota dan stakeholder.

Adapun pembahasan rapatnya terkait dengan penyebab kenaikan harga barang atau inflasi yang terjadi di Bali. Apakah dikarenakan pasokan barang yang kurang atau karena adanya hambatan pada bagian distribusi.

Baca Juga: Polresta Denpasar Turunkan Ratusan Personil untuk Jaga Kamtibmas saat Demo Kenaikan BBM Berlangsung

“Kita sudah menemukan ternyata memang ada persoalan pada aspek produksi karena komoditas tadi sangat tergantung pada cuaca. Pak Gubernur sudah meminta kepada para Bupati yang daerahnya merupakan sentra produksi komoditas ini supaya menaikkan produksinya,” ungkapnya.

Selain itu, pihaknya juga meminta untuk memastikan produksi ini terdistribusikan dengan baik.

Halaman:

Editor: Annisa Fadilla


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler