Tari Legong biasanya dikenal sebagai sebuah kesenian klasik, sementara Tari Joged lebih sering dikaitkan dengan seni hiburan rakyat atau ajang pergaulan yang ditampilkan bernuansa erotis, bebas hingga vulgar.
"Tari legong adalah tarian yang gerakannya luwes dan dinamis serta diikat oleh musik iringan. Tarian ini diiringi oleh gamelan palegongan yang melankolis dan dinamis disertai dengan narasi vokal," kata Prof Dibia.
Baca Juga: Penasehat DWP Buleleng Berikan Pelatihan Menyulam Pita Bentuk Dukungan Seni Berkreatifitas
"Para penari legong umumnya menggunakan busana gelungan pepusungan dan pepudakan serta membawa kipas," lanjutnya.
Sementara untuk Tari Joged adalah tarian bebas yang diiringi oleh iringan gamelan granting, rindik, atau jegog.
Pakaian yang dikenakan penari Tari Joged biasanya mengenakan busana sehari-hari seperti baju kebaya dan kemben.
Kegiatan BBM sendiri diselenggarakan secara langsung oleh Kemendikbudristek di Bali mulai tanggal 2 sampai 8 September 2022 di Geoks Art Space, Jalan Raya Singapadu No. 87, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar.
Pelatihan Tari Legong dan Tari Joged diikuti oleh 26 peserta dari berbagai daerah di Bali, seperti SMKN 3 Sukawati, Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Sanggar Tari Puja Saraswati Klungkung, Sanggar Seni Kebo Iwa Badung, dan sanggar seni lainnya.***