Kemendikbudristek RI Ajak Maestro Seni Budaya Bali Latih Tari Legong dan Joged

- 3 September 2022, 12:24 WIB
Kemendikbudristek RI mengajak maestro seni budaya Bali untuk melatih Tari Legong dan Tari Joged dalam kegiatan BBM.
Kemendikbudristek RI mengajak maestro seni budaya Bali untuk melatih Tari Legong dan Tari Joged dalam kegiatan BBM. /ANTARA/HO-Kemendikbudristek

RINGTIMES BALI - Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI mengajak maestro seni budaya Bali untuk melatih Tari Legong dan Tari Joged.

Menurut Judi Wahjudin, Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Kemendikbudristek, kegiatan Belajar Bersama Maestro (BBM) merupakan program pelatihan bagi penggiat seni budaya muda.

Program tersebut sebagai sarana untuk belajar dan bertukar pengetahuan dengan tokoh seni budaya.

Baca Juga: DPRD Bali Serahkan Penghargaan Kepada Prof Wenten, Sosok yang Kenalkan Seni Budaya Bali di Amerika

"Program ini diharapkan menjadi simpul utama dalam penyebaran, pertukaran nilai dan pengetahuan serta ajang pembelajaran bagi sumber daya manusia kebudayaan, sehingga kelak mereka akan menjadi pelopor dalam upaya pemajuan kebudayaan," katanya, dikutip dari Antara Bali, Sabtu, 3 Agustus 2022.

Maestro yang diajak dalam rangka melatih para penggiat seni budaya di Bali untuk belajar Tari Legong dan Tari Joged adalah Prof Dr I Wayan Dibia, yang memiliki pengalaman, wawasan, keterampilan, dan pengetahuan luas.

Prof Dibia menyampaikan bahwa penting untuk dilaksanakan pembaruan terhadap kedua Tari Bali tersebut, sehingga nantinya akan dapat diteruskan pada generasi berikutnya.

Baca Juga: Nadiem Makarim Aresiasi ISI Denpasar Berhasil Semarakan Seni Lewat Bali Padma Bhuwana

“Upaya revitalisasi terhadap kedua tarian ini sangat perlu dilakukan, dengan melibatkan para guru tari Bali, agar mereka lebih memahami isi dan posisi kedua tarian ini,” katanya.

Tari Legong biasanya dikenal sebagai sebuah kesenian klasik, sementara Tari Joged lebih sering dikaitkan dengan seni hiburan rakyat atau ajang pergaulan yang ditampilkan bernuansa erotis, bebas hingga vulgar.

"Tari legong adalah tarian yang gerakannya luwes dan dinamis serta diikat oleh musik iringan. Tarian ini diiringi oleh gamelan palegongan yang melankolis dan dinamis disertai dengan narasi vokal," kata Prof Dibia.

Baca Juga: Penasehat DWP Buleleng Berikan Pelatihan Menyulam Pita Bentuk Dukungan Seni Berkreatifitas

"Para penari legong umumnya menggunakan busana gelungan pepusungan dan pepudakan serta membawa kipas," lanjutnya.

Sementara untuk Tari Joged adalah tarian bebas yang diiringi oleh iringan gamelan granting, rindik, atau jegog.

Pakaian yang dikenakan penari Tari Joged biasanya mengenakan busana sehari-hari seperti baju kebaya dan kemben.

Baca Juga: Program Temu Seni Tari Ajak 18 Koreografer Muda dari Berbagai Daerah di Indonesia Belajar Tari Kecak di Ubud

Kegiatan BBM sendiri diselenggarakan secara langsung oleh Kemendikbudristek di Bali mulai tanggal 2 sampai 8 September 2022 di Geoks Art Space, Jalan Raya Singapadu No. 87, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar.

Pelatihan Tari Legong dan Tari Joged diikuti oleh 26 peserta dari berbagai daerah di Bali, seperti SMKN 3 Sukawati, Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Sanggar Tari Puja Saraswati Klungkung, Sanggar Seni Kebo Iwa Badung, dan sanggar seni lainnya.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: Antara Bali


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah