Ia menjelaskan, ISUTW adalah salah satu bentuk kolaborasi pemerintah, swasta, dan masyarakat yang jika dapat diselenggarakan secara berkelanjutan sesuai antusiasme pembeli yang datang.
“Ini kan tidak gratis dan berbayar kalau orang ingin mencoba dan ternyata pasarnya bagus sekali,” katanya.
Baca Juga: Atlet Highline Kibarkan Bendera Merah Putih di Klingking Beach Nusa Penida
Ia berkeyakinan jika pasarannya baik, maka dapat diteruskan dan dari 5 menu makanan tersebut, pihaknya akan kembangkan lagi dengan menu lainnya.
Tidak hanya mempromosikan kuliner khas Indonesia, pelaksanaan ISUTW juga diharapkan dapat membantu pencapaian target nilai ekspor rempah dan bumbu masak Indonesia sebesar 2 miliar dollar AS serta 4 ribu restoran Indonesia di luar negeri pada 2024 mendatang.
Ia mengatakan pihaknya kini tengah mendata kembali restoran-restoran yang ada dan yang terpenting bukan 4 ribu restoran, namun cara ekspor bumbu agar meningkat.
Baca Juga: Polda Bali Ungkap Meninggalnya WNA Asal Peru yang Jadi Tahanan Narkotika
“Sebenarnya restoran itu adalah etalase dari makanan, makanan perlu bumbu, jadi ekspor bumbu ini yang kami harapkan meningkat ke depannya,” ucapnya.***