Network
RINGTIMES BALI - Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Indonesia (UI) mengadakan Bakti Sosial Peduli Kesehatan Gigi bertempat di Desa Telaga pada Jumat, 12 Agustus 2022 dan disambut baik oleh Pemkab Buleleng.
FKG UI melakukan kegiatan baksos tersebut pada 3 desa di Kabupaten Buleleng yang membutuhkan pembinaan khusus terkait menjaga kesehatan gigi.
Kepala Dinas Kesehatan Buleleng dr. Sucipto mewakili Bupati Buleleng menyampaikan pihaknya mengapresiasi kedatangan FKG UI tersebut.
Baca Juga: Eka Wiraystuti Dituntut 4 Tahun Penjara Atas Kasus Korupsi DID Tabanan
“Berkat ini kami di Kabupaten Buleleng dapat menambah ilmu terkait menjaga kesehatan gigi masyarakat melalui kader-kader yang telah dibina,” katanya, dikutip dari Humas Pemkab Buleleng, Jumat, 12 Agustus 2022.
Kadis Sucipto menjelaskan, perilaku dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut memiliki peran penting dalam mempengaruhi status kesehatan gigi dan mulut.
Perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut yang dimaksud yaitu perilaku menyikat gigi, perilaku konsumsi makanan, dan kunjungan ke dokter gigi.
Baca Juga: Kapolda Bali Lakukan Sea Trial Rigid Inflatable Boat, Pastikan Keamanan Perairan Bali
Sucipto berharap melalui baksos yang dilakukan Departemen Ilmu Konservasi FKG UI kepada warga Desa Telaga, Sepang Kelod, dan Sepang Kaja dapat menambah pengetahuan terkait cara menjaga kesehatan gigi dalam mewujudkan program bebas karies 2030.
Sementara itu, Dewa Ayu Nyoman Putri Artiningsih selaku Ketua Panitia menyampaikan, bakti sosial tersebut adalah salah satu poin dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Adapun poin yang dimaksud yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
Baca Juga: Tersangka Pembunuh Guru TK di Kamar Mandi Terancam 15 Tahun Penjara
Dalam pengabdian masyarakat tersebut, Persiapan Pelaksanaan Program (PPM) UI menunjuk Departemen Konservasi UI untuk mengadakan bakti sosial di tiga desa yang ada di Kecamatan Busungbiu.
Adapun ia menjelaskan beberapa riset yang dilakukan pihaknya, bahwa tiga desa di Buleleng tersebut indeks kesehatan mulut dan giginya masih sedang.
“Sementara, di Bali sudah maju. Disisi lain karies gigi ini masih mencapai 88,8 persen setiap 100 orang itu ada sekitar 80-an yang memiliki karies gigi atau sakit gigi,” katanya.
Baca Juga: Jalani Sidang Perdana Kasus Investasi Bodong, Indra Kenz Didakwa Pasal Berlapis
Putri Artiningsih berharap dengan dilakukannya seminar kepada dokter gigi seluruh Buleleng, kemudian penyuluhan kepada anak SD, sikat gigi bersama serta pelatihan kader dapat membawa manfaat kesadaran pentingnya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut.
Sebanyak 90 orang turut terlibat, dimana kemarin, pihaknya memberikan seminar dan praktik dalam melatih para dokter gigi setempat agar mengingat kembali ilmunya untuk kemajuan ilmu konservasi, khususnya restorasi yang dipilih atau satu penambalan gigi yang baik.
Hari ini, kegiatan yaitu pelatihan terhadap kader dan sosialisasi kesehatan gigi dan mulut serta melakukan sikat gigi bersama.
Ia juga menyampaikan pentingnya melatih kader, agar kader menyampaikan kepada para Ibu masa usia subur seperti ibu hamil dan menyusui, serta ibu-ibu Posyandu agar memberi informasi tersebut kepada anak-anaknya bahwa menjaga kesehatan gigi penting.
Jika dapat menjaga kesehatan gigi sejak awal, maka kesehatan gigi sulung itu akan mempengaruhi kesehatan gigi tetapnya.
Pihaknya juga telah menyiapkan buku untuk dipelajari kader dan disebarkan di masing-masing Posyandu.
Dalam jangka panjang, ia mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan ketua Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Buleleng karena hal ini akan berkesinambungan.***
