Buleleng Tanam 5 Ribu Bibit Mangrove di Desa Pemuteran dalam Rangka Hari Konservasi Alam Nasional

- 11 Agustus 2022, 18:19 WIB
Buleleng tanam 5 ribu bibit mangrove di Desa Pemuteran dalam rangka Hari Konservasi Alam Nasional, Rabu, 10 Agustus 2022
Buleleng tanam 5 ribu bibit mangrove di Desa Pemuteran dalam rangka Hari Konservasi Alam Nasional, Rabu, 10 Agustus 2022 /Dok. Pemerintah Kabupaten Buleleng

RINGTIMES BALI - Sebanyak 5.000 bibit pohon mangrove ditanam serentak pada Rabu, 10 Agustus 2022 di Pantai Desa Pemuteran Banjar Yeh Panas Desa Pemuteran Kecamatan Gerokgak, Buleleng, dengan luas 5 hektar.

Penanaman mangrove di Buleleng tersebut melibatkan 1.800 orang dari berbagai unsur menyatukan tujuan dan misinya demi menjaga ekosistem lingkungan pantai, khususnya di Desa Pemuteran, Buleleng.

Kegiatan penanaman bibit di Desa Pemuteran, Buleleng tersebut diadakan dalam rangka Hari Konservasi Alam Nasional yang dirangkaikan Hari Konservasi Ekosistem Mangrove Internasional melalui program TJSL perusahaan PT Pelindo.

Baca Juga: Bupati Sedana Arta Dukung Pameran Pembangunan Provinsi Bali 2022, Ajak Masyarakat Manfaatkan Teknologi Digital

Sekda Kabupaten Buleleng Gede Suyasa turut serta dalam kegiatan penanaman mangrove menyampaikan, penanaman 5.000 bibit itu demi menjaga ekosistem kawasan pesisir yang ada di Desa Pemuteran.

Pemerintah ke depannya juga akan selalu bersinergi dengan PT Pelindo untuk mengevaluasi agar pohon mangrove dapat tumbuh bagus, lestari, dan bisa menjadi destinasi wisata baru.

Selain itu, TJSL juga diharapkan dapat melanjutkan kegiatan serupa di beberapa tempat di Buleleng, agar nanti hasilnya akan dapat dinikmati oleh generasi berikutnya dan keberlangsungan keseimbangan alam akan bisa tercapai.

Baca Juga: Satres Narkoba Polres Buleleng Amankan 3 Pelaku Peredaran Narkotika

“Makin banyak kita bisa menanam mangrove, makin terpelihara, dan lingkungan akan terselamatkan," katanya.

Sekda Suyasa juga berharap perusahaan-perusahaan besar agar bisa menunjukan realisasi TJSL nya dan bekerjasama dengan Pemda untuk menentukan sasarannya.

Sasaran tersebut baik itu lokasi, target, jumlah, dan yang melakukan kegiatan tetap perusahaan yang bersangkutan sehingga Pemda hanya memfasilitasinya.

Ia mengatakan, jika makin banyak TJSL dijalankan oleh perusahaan dan berkoordinasi ke Pemda, maka akan banyak menstimulus pembangunan, bantuannya tepat sasaran serta membantu memberi kontribusi kepada hal-hal yang tidak dibiayai oleh Pemda.

Baca Juga: Kasus Sembuh Covid-19 di Kota Denpasar Bertambah 44 Orang

Hal tersebut dinilai sebagai bentuk sinergi yang baik dan saling menguatkan.

Secara teknis, penanaman bibit mangrove dilakukan pada bidang tanah seluas 5 hektar dengan jarak tanam 1x1 meter, dengan rancangan penanaman pola berbaris dan bergerombol.

Pada kesempatan yang berbeda, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng Gede Melandrat berharap penanaman bibit tersebut nantinya dapat menjadi destinasi taman mangrove.

Pihaknya juga akan melakukan restorasi sumber mangrove yang dulu ada, kemudian akan dibangkitkan kembali.

Disisi lain, Isna Fitri seorang guru yang mengajar di SD 2 Patas menyambut baik kegiatan tersebut sebab menjaga ekosistem lingkungan adalah tanggung jawab bersama demi keberlangsungan hidup.

Pihaknya juga akan menyebarkan kegiatan positif tersebut ke anak didiknya di sekolah agar memiliki kesadaran untuk menjaga kelestarian lingkungan sejak dini.***

Editor: Suci Annisa Caroline


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah