RSUP Prof Ngoerah Sukses Lakukan Operasi Otak Perdana Tanpa Bedah Kepala Pasien

- 4 Agustus 2022, 07:25 WIB
RSUP Prof Ngoerah atau sebelumnya RSUP Sanglah di Bali sukses melakukan operasi otak perdana tanpa membedah kepala pasien.
RSUP Prof Ngoerah atau sebelumnya RSUP Sanglah di Bali sukses melakukan operasi otak perdana tanpa membedah kepala pasien. /ANTARA/HO-RSUP Prof Ngoerah

RINGTIMES BALI – RSUP Prof Ngoerah atau sebelumnya RSUP Sanglah, Bali sukses melakukan operasi otak perdana tanpa membedah kepala pasien.

Prof Dr. dr. Sri Maliawan selaku Dokter Spesialis Bedah Syaraf di RSUP Prof Ngoerah mengatakan bahwa tindakan operasi tersebut bernama 'Stereotactic Surgery.

Dilakukan khusus untuk kelainan-kelainan di otak yang letaknya dalam, sehingga jika operasi biasa menuju ke sana akan merusak banyak tempat.

Baca Juga: Desa Sanur Kaja Gelar Padat Karya Tunai Beternak Kambing, Upaya Dukung Ketahanan Pangan di Masa Pandemi

Pada operasi tersebut, tim bedah RSUP Prof Ngoerah berhasil menyelamatkan seorang pasien yang dirujuk dari Indonesia bagian timur berusia empat tahun.

Dikutip dari laman Antara Bali, dikatakan di kepala pasien tersebut, pada titik yang dalam dan melewati bagian-bagian otak terpenting terdapat nanah.

"Dengan teknik Stereotactic Surgery tersebut kita bisa menjangkau lokasi nanah yang dalam di bagian otak dengan aman dengan bukaan tulang yang sangat kecil," kata Prof Sri.

Baca Juga: Pemkab Karangasem Laksanakan Rembuk Aksi Percepatan Penurunan Stunting

Selain itu, dengan melakukan proses operasi otak yang biasanya perlu membedah kepala akan berpotensi salah lokasi, sedangkan Prof Sri mengatakan dengan alat yang digunakan di RSUP Prof Ngoerah akan bisa mengukur jalan paling aman ke target.

Prof Sri mengatakan teknik Stereotactic Surgery adalah Teknik operasi masa depan, hampir seluruh rumah sakit di luar Bali melakukannya.

Teknik tersebut dikatakan sebagai cikal bakal untuk nantinya berkembang pesat di dunia kesehatan.

Baca Juga: Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi DRPD Tentang Pariwisata di Badung: Infrastruktur Harus Jadi Prioritas

"Mudah-mudahan ini merangsang di rumah sakit dipasang stereotactic, sehingga RSUP Prof Ngoerah jadi one stop service sehingga tak perlu dikirim ke mana-mana untuk kelainan seperti itu,” kata Prof Sri.

“Dan untuk di Bali jadi rujukan, sehingga untuk kasus gangguan pergerakan atau movement disorder tidak perlu jauh ke Surabaya atau Jakarta," sambungnya.

Dia juga mengatakan bahwa tidak sedikit kasus yang memerlukan teknik tersebut, namun karena keterbatasan alat maka ditentukan skala prioritas.

Baca Juga: Polsek Densel Serahkan Sarana Kontak kepada Pengurus Masjid Assyuhada Serangan

Dengan adanya tambahan bantuan tersebut, ke depan dapat dimanfaatkan sebaik mungkin, dan Prof Sri berharapa agar Stereotactic Surgery menjadi bagian dari tanggungan BPJS Kesehatan.

Pada operasi Stereotactic Surgery yang berlangsung, tim bedah syaraf RSUP Prof Ngoerah mampu menyelesaikannya dalam waktu 30 menit, dengan tambahan dua jam waktu persiapan.

Tahap pertama adalah persiapan alat Stereotactic Surgery dan pembiusan, selanjutnya pemasangan rangka di kepala pasien dan CT Scan.

Baca Juga: Bupati Badung Tegaskan Mega Proyek JIS Bukan Untuk Pribadi, Tapi Kebutuhan Negara

Dari hasil CT Scan, tim dokter melihat koordinat sasaran yang dituju, kemudian dilakukan perencanaan jalur masuknya alat, lalu setelah itu operasi otak dilakukan.***

 

 

Editor: Annisa Fadilla


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah