Made Mangku Pastika Sebut Narasi Dapat Naikan Harga Jual Karya Seni

- 28 Juli 2022, 12:00 WIB
Made Mangku Pastika (kanan) dan Made Kaek (kiri).
Made Mangku Pastika (kanan) dan Made Kaek (kiri). /ANTARA/Ni Luh Rhismawati

RINGTIMES BALI – Made Mangku Pastika mengatakan, narasi adalah suatu hal yang penting dalam penyampaian suatu karya seni.

Menurut Made Mangku Pastika, narasi dapat membuat harga karya tersebut menjadi lebih mahal.

Made Mangku Pastika menambahkan, seniman harus bisa membekali diri mereka dengan keterampilan bernarasi.

Baca Juga: Tim TRC dan BPBD Karangasem Lakukan Assesment Pasca Kebakaran Rumah Warga di Desa Tianyar Tengah

Hal tersebut untuk memberi tahu orang-orang isi ataupun makna dari karya seni itu.

Menurut mantan Gubernur Bali ini, selain berkarya seni, seniman juga mesti mengemas karyanya sedemikian rupa agar bisa mendatangkan hasil.

Oleh karena itu, seniman memerlukan sebuah panggung.

Hal itu yang perlu didukung sehingga karya-karya yang telah dibuat bisa dipamerkan dan diketahui banyak orang.

Baca Juga: Tim TRC dan BPBD Karangasem Lakukan Assesment Pasca Kebakaran Rumah Warga di Desa Bugbug

Mangku Pastika juga menjelaskan, mengapa di masyarakat kita sering mendengar seniman banyak yang miskin.

Ia berkata, hal tersebut karena banyak seniman yang tidak bisa menjual.

la memberi sebuah contoh saat menjadi Gubernur Bali, dirinya sempat ditawari sebuah lukisan seharga Rp100 ribu.

"Saya beli lukisan itu dan membawanya ke Jakarta. Dengan memberi narasi ternyata lukisan itu laku jutaan rupiah. Jadi narasi itu penting," kata anggota DPD RI itu, dikutip dari laman Antaranews.

Baca Juga: Menhub Budi Karya Apresiasi Terminal VVIP Bandara I Gusti Ngurah Rai: Ini Akan Menjadi Trend

Ia juga memberi contoh lain, ketika terjadi Bom Bali, dengan narasi yang tepat, saat itu membuat Bali menjadi terkenal dan dikagumi karena sukses mengungkap kasus yang terjadi.

Di sisi lain, dirinya turut memuji semangat seniman yang tak pernah berhenti berkarya.

Oleh karena itu, ia optimistis bahwa Bali tidak akan pernah kering oleh karya seni karena semangat seniman yang begitu besar dan terjadinya regenerasi.

Selain dalam kegiatan reses, kunjungannya ini juga untuk mengetahui kondisi para seniman di masa pandemi.

Baca Juga: Made Mangku Pastika Minta Perajin Bali Tetap Optimis Hadapi Dampak Pandemi Covid-19

Kunjungan reses tersebut bertema, Kreativitas Seniman di Masa Pandemi Covid-19.

Kegiatan itu berlokasi di bengkel kerja pelukis Made Kaek Dharma Susila di Rumah Paros, Jalan Margapati Banjar Palak Sukawati, Gianyar, yang juga dihadiri belasan seniman Bali.

Rumah Paros merupakan ruang seni yang dibangun dengan sistem arsitektur rumah Bali sekitar 20 tahun yang lalu.

Hal ini dijelaskan langsung oleh, Made Kaek Dharma Susila, selaku pendiri Rumah Paros.

Baca Juga: Bhabinkabtimas Polsek Bangli Pantau Vaksinasi PMK pada Hewan Ternak Sapi di Desa Bunutin

Di Rumah Paros ada sejumlah bangunan yang difungsikan sebagai ruang berkesenian serta tempat memajang karya-karya seni Kaek yang kebanyakan bergaya "Samar."

Made Kaek menjelaskan, samar sendiri memiliki arti, sesuatu yang tidak nampak jelas, atau kabur

Tetapi jika diteliti lagi bisa menangkap arti dan maksudnya.

Dalam kesempatan itu, Made Kaek juga turut mendorong seniman untuk selalu bersemangat, dan pantang menyerah dalam kegiatan seni.

Menurut Made Kaek, seni itu rasa, panggilan batin.

Baca Juga: Jelang KTT G20, Menhub Budi Karya Pantau Proyek Pelabuhan Sanur

Sementara itu rekannya, Ketut Sadia seorang pelukis dari Batuan, mengatakan di zaman Mangku Pastika menjadi Gubernur Bali banyak seniman yang didukung kegiatannya.

Ia berkata, berkat Mangku Pastika, lukisan Batuan yang hampir punah bisa terus bertahan sampai saat ini. Bahkan kini lukisan Batuan diakui sebagai warisan dunia.***

 

Editor: Annisa Fadilla


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x