Petani arak Nyoman Wantra yang dikunjungi tim menyampaikan terimakasih atas bantuan alat destilasi arak yang diberikan Pemprov Bali. Ia menjelaskan, selain lebih terjamin kebersihannya, alat destilasi tersebut mempercepat proses produksi arak.
"Jumlah produksinya stabil dan lebih cepat jika dibanding sebelum menggunakan alat ini. Tingkat kandungan alkohol juga dapat diketahui karena ada alat ukurnya," ucapnya.
Namun, ia mengatakan salah satu kekurangan alat tersebut yaitu belum dilengkapi alat pengeluaran sisa sulingan sehingga tutup tabung harus sering dibuka dan menyebabkan cepat longgar. Hal itu menurutnya dapat mempengaruhi kualitas arak yang dihasilkan.
Selain itu, Wantra juga menyampaikan harapan agar Pemprov Bali dapat memfasilitasi pemasaran yang selama ini masih terkendala.
Harapan senada diutarakan Kelian Banjar Pangkung Lubang I Made Irawan. Diinformasikan olehnya, di wilayahnya ada lebih dari 100 orang petani arak.
Baginya, besarnya perhatian Gubernur Wayan Koster terhadap arak Bali menjadi angin segar bagi petani arak di wilayah ini.
Sebelumnya, Made Irawan menjelaskan, beragam upaya telah pihaknya lakukan, namun tidak membuahkan hasil optimal. Maka dari itu, pihaknya berterima kasih atas kebijakan Gubernur Bali tersebut.
Setelah bantuan alat destilasi, ke depannya ia sangat berharap fasilitas pemasaran bagi petani arak.