Pemkab Jembrana Tingkatkan Anggaran Lomba Ogoh-ogoh, Masing-masing STT dapat Dana Apresiasi

21 Januari 2023, 16:30 WIB
Pemkab Jembrana Tingkatkan Anggaran Lomba Ogoh-ogoh, Masing-masing STT dapat Dana Apresiasi. /dok. Pemkab Jembrana
 
 
RINGTIMES BALI - Menyambut Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1945 yang jatuh pada Maret 2023, Pemkab Jembrana melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan menyelenggarakan lomba ogoh-ogoh yang memperebutkan hadiah total Rp. 58 juta rupiah.
 
Kegiatan tersebut sebagai bentuk untuk mendukung kreatifitas seni para sekaa truna truni (STT) .
 
Sedangkan, khusus untuk subsidi pembuatan ogoh ogoh dimasing masing STR , akan diberikan dana apresiasi senilai Rp. 2,5 juta rupiah.
 
Baca Juga: Tangani Banjir di Pura Demak, Pemkot Denpasar Solusikan Rumah Pompa
 
Dana Apresiasi tersebut diserahkan secara simbolis oleh Bupati Jembrana I Nengah Tamba kepada perwakilan masing-masing Sekaa Teruna - Truni di Wantilan Pura Jagat Natha, Jumat (20/1/2023).

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jembrana, Anak Agung Komang Sapta Negara mengatakan Pemkab Jembrana sendiri mengglontorkan anggaran sekitar Rp. 873 juta rupiah untuk penyelenggaraan lomba keseluruhan .
 
Sedangkan Total jumlah Sekaa Truna Truni yang ada di Jembrana sebanyak 284 STT.
 
Baca Juga: Tingkatkan Bauran EBT, PLN Akan Bangun PLTS di Kepulauan Selayar
 
Seluruhnya diharapkan ikut berpartisipasi dalam rangka menyambut Hari Suci Nyepi tahun 2023 ini.
 
Terlebih lagi, lomba dan parade ogoh-ogoh ini sempat vakum selama pandemi atau dua tahun lamanya
 
Selain itu, Sapta menerangkan bahwa seluruh peserta akan membuat atau menggarap ogoh-ogoh di masing-masing wilayah.
 
Baca Juga: Rusun STAI Mempawah Diresmikan, Tingkatkan Kualitas Pendidikan dan SDM di Kalimantan Barat
 
Selanjutnya akan ada tim penilai yang melakukan penilaian langsung ke STT untuk dicari 3 besar di setiap Kecamatan.
 
Tim penilai akan melihat semua kriteria yang ada dalam kreativitas seni para sekaa truna tersebut. Salah satunya mungkin prosesnya sudah 80 persen.
 
“Bakal ada 15 STT atau ogoh-ogoh yang berhak mengikuti parade pada Hari Pangrupukan mendatang di Catus Pata Kota Negara setelah prosesi mecaru saat Pangrupukan,” terangnya.
 
Baca Juga: Antusias, Warga Bali Terima Bantuan 4.392 Unit Set Top Box Gratis
 
Lebih lanjut Sapta menjelaskan, masing-masing peserta lomba atau yang sudah mendaftarkan diri ke Dinas Pariwisata dan Kebudayaan akan memperoleh dana apresiasi Rp2,5 Juta.
 
Sehingga jika ditotal akan menyalurkan Rp710 Juta untuk pos anggaran tersebut. Selanjutnya, usai penilaian akan menentukan 3 besar di masing-masing kecamatan.
 
Untuk yang masuk ke 3 besar, berhak ikut ke parade di Catus Pata, akan diberikan lagi dana apresiasi senilai Rp. 7 Juta per STT.
 
Baca Juga: Pasutri Muda Nekat Edarkan Ratusan Gram Sabu di Sidakarya, Bali
 
Sebanyak Rp. 105 juta rupiah disalurkan ke 15 peserta parade nantinya. Pemerintah juga menyiapkan anggaran senilai Rp. 58 juta untuk 5 pemenang.
 
“Juara I memperoleh Rp20 Juta, Juara II memperoleh Rp15 Juta, Juara III memperoleh Rp10 Juta, Harapan I memperoleh Rp8 Juta dan Harapan II atau Juara 5 memperoleh dana apresiasi Rp5 Juta. Kemudian untuk Juara I, II, dan III nanti berhak mewakili Jembrana di lomba tingkat Provinsi. Mereka nantinya juga bakal mendapat dana apresiasi dari Pemprov Bali,” jelasnya.
 
Sementara Bupati Jembrana, I Nengah Tamba mengatakan melihat bertambahnya jumlah STT di Kabupaten Jembrana anggaran dari perlombaan ogoh-ogoh tahun ini otomatis dinaikkan.
 
Baca Juga: Polresta Denpasar Amankan Belasan Tersangka Kasus Narkotika, Temukan 813 gram Sabu
 
Dimana untuk anggaran lomba ogoh-ogoh yang semulanya hanya 1 juta per STT kini dinaikkan menjadi 2,5 juta.
 
“STT bertambah anggarannya pun kami tambah, yang sebelumnya hanya 1 juta sekarang 2,5 juta, ” ujarnya.
 
Menurutnya hal Ini menunjukkan bahwa Kabupaten Jembrana ingin memberikan rasa penghormatan kepada nilai-nilai budaya yang ada di Kabupaten Jembrana sendiri.
 
Baca Juga: Polresta Denpasar Buru Tiga Tersangka Penusukan Anggota Polda Bali: Akan Kami Kejar Kemana Pun
 
“Ini merupakan simbul-simbul anak muda yang mengerti tentang budaya. Maka tadi saya bilang, dalam saat mengerjakan ogoh-ogoh itu narasi hari raya nyepi dibuatkan biar semua ngerti, jangan hanya sekedar membuat ogoh-ogoh saja tapi makna hari raya nyepi disamping, itu tak ada gunanya kita. Justru ogoh-ogoh ini merupakan bagian dari hari raya nyepi bukan sebaliknya, ” tegasnya

Terkait pelaksanaan pengarakan ogoh-ogoh, pihaknya akan mengatur kembali, melihat situasi tahun ini sudah terbebas dari virus Covid-19.

“Ya memang di tahun sebelumnya kita dalam suasana pandemi tentu ada batasnya, untuk sekarang itu nantinya akan kita atur karena kita saat ini sudah terbebas dari covid sepertinya akan kita atur. Yang di maksud diatur itu bukan penekanan covidnya, namun rute kenyamanan dan keamanannya, ” tandasnya.***
 

Editor: Annisa Fadilla

Tags

Terkini

Terpopuler