Buleleng Akan Miliki Wisata Selam KRI Ki Hajar Dewantara-364

28 September 2022, 13:33 WIB
Buleleng akan miliki wisata selam KRI Ki Hajar Dewantara-364 yang akan dijadikan museum bawah laut di Bali Utara. /Tangkapan layar Youtube.com/Dimas 54346

RINGTIMES BALI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng mengambil langkah serius untuk meningkatkan daya tarik wisata pada daerah tujuan wisata selam di Bali Utara.

Rencana itu mulai ditindaklanjuti dengan menghibahkan kapal perang eks TNI AL (KRI Ki Hajar Dewantara-364) yang dipimpin Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana di Lobi Astiti Wisma Kantor Bupati Buleleng.

Berdasarkan pembahasan, ditentukan Desa Pacung di Kecamatan Tejakula sebagai lokasi penenggelaman kapal perang.

Baca Juga: Kejari Denpasar Musnahkan Barang Bukti Perkara, Antisipasi Penyalahgunaan Kembali

Desa Pacung juga dijadikan lokasi pengelolaan destinasi wisata selam yang bekerja sama dengan pihak ketiga, yaitu Bali Tourism Board (BTB).

Hasil dari rapat yang dilaksanakan pada Selasa, 27 September 2022 kemarin, akan dibuatkan berita acara sebagai balasan dari surat Kementerian Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi RI.

Langkah berikutnya menyiapkan surat permohonan dana hibah yang nantinya dikelola secara Tripartit.

Baca Juga: Kemenparekraf Kembangkan 3 Ribu Desa Wisata, Promosikan Paket Wisata Menarik Melalui Beti Dewi

Hal itu dikarenakan perairan di Desa Pacung merupakan kewenangan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali.

Kapal perang yang dihibahkan nantinya menjadi milik Pemkab Buleleng, setelah itu pengelolaannya dari BTB.

Dipilihnya Desa Pacung sebagai lokasi tujuan karena daerah itu memiliki kondisi perairan yang menjadi satu kesatuan dengan lahan di daratan.

Baca Juga: Kemenparekraf Pamerkan 24 UMKM pada World Tourism Day 2022 di Bali

Lahan tersebut milik desa adat atau pemerintah. BTB sebagai pengelola dapat membuat bangunan pendukung.

BTB juga dapat menyiapkan sarana prasarana seperti replikasi kapal perang yang ditenggelamkan itu di daratan.

“Tripartit ini semacam pijakan kita dalam mengelola DTW (Daya Tarik Wisata) baru dalam bentuk wisata bahari,” kata Pj Lihadnyana.

Baca Juga: BUMN Legal Summit 2022, JAMDATUN Minta BUMN Lakukan Penguatan Organisasi

Pj Lihadnyana juga menyebutkan jika proses penenggelaman telah berjalan. Dia menyebut nantinya harus ada pemeliharaan yang menjadi tanggung jawab BTB.

Pemeliharaan dilakukan dengan mengajak masyarakat lokal Buleleng sebagai tenaga kerja pada DTW. Kerjasama itu diharapkan bisa memberikan kontribusi kepada Pemkab Buleleng.

Lihadnyana berharap rencana tersebut menjadi semacam destinasi baru. Nantinya akan ada keseimbangan antara pengembangan pariwisata Bali Utara dengan Selatan.

Baca Juga: Peringati Hari Kunjung Perpustakaan, DISARPUS Badung Gelar Berbagai Lomba Literasi

Mengingat DTW seperti itu merupakan satu-satunya di Bali Utara, karena pembangunannya nanti bernuansa adat Buleleng sehingga menjadi keunikan tersendiri.

Wakil Sekretaris BTB Fredy mengatakan destinasi wisata baru tersebut rencananya akan dibuat di Bali Utara bagian timur.

Pengembangan destinasi wisata itu akan dijadikan salah satu DTW bahari terbaik di Bali.

Baca Juga: Wisatawan ke Bali Tembus 24 Ribu, Gubernur Koster Minta Penambahan Maskapai

Proyek itu tidak hanya sebatas penenggelaman kapal, melainkan peningkatan ekonomi masyarakat sekitar dengan membuat sejumlah fasilitas.

Beberapa fasilitas yang dibuat seperti penginapan, tempat makan, serta wisata bahari lainnnya.

Nantinya juga ada museum dari replikasi kapal yang dapat menjadi suatu nilai bersejarah kepada wisatawan yang datang.

Baca Juga: Tekan Inflasi Pangan, BI Bali Serahkan Bibit Cabai pada TP PKK Klungkung

Sasaran wisatawan yang akan mengunjungi DTW nantinya dominan wisatawan dari Eropa dan Asia. Terkait regulasi keselamatan dan keamanannya akan tetap diingatkan.

Pengerjaan DTW ditargetkan akan dapat diproses di akhir tahun ini. Prosesnya mulai dari tahap pembersihan kapal dan rencana penenggelamannya.***

Editor: Muhammad Khusaini

Tags

Terkini

Terpopuler