Menteri Koperasi dan UKM Sebut Bali Rentan Krisis Ekonomi Jika Hanya Andalkan Pariwisata

9 Agustus 2022, 20:23 WIB
Tangkapan virtual Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki bersama salah satu pelaku usaha ketika memberikan kuliah umum dan dialog interaktif dengan mahasiswa di Universitas Warmadewa, Bali. ANTARA/M. Baqir Idrus Alatas /

RINGTIMES BALI – Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyatakan Bali akan sangat rentan menghadapi krisis ekonomi jika sepenuhnya masih mengandalkan pariwisata sebagai sumber pendapatan daerah.

“Dalam teori investasi, tak boleh menaruh telur di dalam satu keranjang. Kalau keranjang jatuh, maka telur akan pecah,” kata Menteri Koperasi dan UKM tersebut ketika memberikan kuliah umum di Universitas Warmadewa dikutip dari Antara.

Selama ini, Bali memberikan kontribusi ekonomi yang sangat besar kepada Indonesia, terutama berkat 20 juta turis berwisata ke Bali.

Baca Juga: Pertamina Ajak Masyarakat Klungkung Registrasi Aplikasi MyPertamina, Permudah Pembelian BBM Bersubsidi

Memasuki pandemi Covid-19, pertumbuhan ekonomi Bali mengalami minus hingga 12 persen pada 2020.

Baginya, salah satu penyebab minus tersebut karena faktor ketergantungan pada sektor pariwisata yang terhambat akibat adanya pembatasan kegiatan masyarakat.

Menurut Teten, Bali harus dikembangkan sebagai pusat perdagangan dunia seperti Singapura.

Baca Juga: Bank Indonesia Uji Coba QRIS Cross Border: Nanti Bisa Berjualan di E-commerce Luar Negeri

Hal tersebut dalam arti, bahwa Bali perlu membangun kapasitas pusat produksi besar untuk meraup pangsa pasar digital yang besar.

Hal ini juga telah ia bincangkan bersama Gubernur Bali I Wayan Koster terkait rencana pembangunan Pulau Dewata sebagai jendela perdagangan Indonesia ke dunia global.

Ia mengatakan Bali juga harus mengunjungi dunia, tidak hanya dunia yang mengunjungi Bali. Maka dari itu, pihaknya tengah menyiapkan cara agar Bali dapat mengunjungi dunia tersebut.

Baca Juga: Kejari Badung Tandatangani MoU dengan BUMDesa dan Perbekel untuk Tingkatkan Kualitas Desa

Ia menilai bahwa Bali kini memiliki keunggulan banyak produk, seperti produk seni yang kuat sehingga memiliki fasilitas spa terbaik di dunia.

Teten menceritakan pengalamannya ketika berkunjung ke Luang Prabang di Laos, dimana ia menginap disuatu hotel mirip hotel di Bali.

“Akhirnya saya ketemu CEO hotelnya dan bertanya, kok ini seperti Bali? Lalu dia menjawab bahwa kami memang ingin tiru Bali, sampai tukang-tukangnya pun kami datangkan dari Bali,” ucapnya.

Baca Juga: Bupati Buleleng Hadiri Sidang Paripurna Para Fraksi DPRD

Melihat hal tersebut, Teten menjelaskan bahwa Bali memiliki banyak potensi untuk dikembangkan identitas sebagai pusat perdagangan, tidak hanya mengandalkan pariwisatanya.

Mulai dari penyedia konsultan arsitek untuk pembangunan infrastruktur seperti di Laos, hingga penjualan produk UMKM.***

 

 

Editor: Annisa Fadilla

Tags

Terkini

Terpopuler